Bisnis.com, MANADO — Sulawesi Utara yang diwakili oleh Kota Manado mengalami deflasi 1,88 persen pada periode Desember 2019 sejalan dengan penurunan indeks pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 8,28 persen.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Kamis (2/1/2020), penurunan indeks terjadi pada kelompok bahan makanan 8,28 persen, kelompok sandang 0,22 persen, kelompok kesehatan 0,13 persen, dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, serta tembakau sebesar 0,03 persen.
Sebaliknya, kelompok pengeluaran yang mengalami peningkatan indeks yakni transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 2,31 persen, kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,05 persen, serta kelompok perumahan, air, lisrik, gas, dan bahan bakar 0,03 persen.
Dengan demikian, Kota Manado tercatat mengalami deflasi sebesar 1,88 persen pada Desember 2019. Sementara itu, inflasi tahun kalender sebesar 3,52 persen dan inflasi year on year sebesar 3,52 persen.
BPS Provinsi Sulut mencatat penyumbang deflasi terbesar Kota Manado yakni tomat sayur sebesar 1,4749 persen pada Desember 2019. Adapun, penyumbang inflasi terbesar periode itu yakni angkutan udara sebesar 0,2972 persen.
Berdasarkan catatan Bisnis, inflasi Sulut menjadi yang tertinggi secara nasional pada Oktober 2019 dan November 2019. Pada periode itu, kenaikan harga tomat sayur menjadi pemicu melonjaknya inflasi Bumi Nyiur Melambai.
Baca Juga
Untuk mengantisipasi lonjakan lebih tinggi, Tim pengendalian inflasi daerah (TPID) Sulut menggelar serangkaian program. Salah satunya dengan menggencarkan operasi pasar khususnya untuk komoditas tomat sayur.