Bisnis.com, MAKASSAR - Janji Wali Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) Munafri Arifuddin, untuk membangun stadion baru di kotanya masih terus diupayakan.
Terbaru, Pemerintah Kota Makassar akan membuka skema investasi, menawarkan proyek ini kepada siapapun penanam modal yang berminat.
Ada beberapa calon investor yang telah disasar utamanya dari Qatar, Belgia, dan China.
Namun sebelum itu, Munafri mengatakan, pihaknya akan menyusun terlebih dahulu dokumen feasibility study (FS) yang mencakup kajian finansial, teknis dan aspek hukum untuk memastikan kesiapan proyek.
Anggaran pengurusan FS sendiri diperkirakan senilai Rp2,5 miliar melalui anggaran pokok daerah.
Tujuan FS nantinya akan menjadi dasar perencanaan amdal, termasuk menjadi acuan kepada calon investor dalam menentukan desain stadion, kapasitas kursi, jalur penonton, arah utama, dan berbagai rencana teknis lainnya.
Baca Juga
"Jadi untuk diserahkan ke investor kita sudah harus siap dokumennya, baik dari sisi posisi stadion, administrasi, hingga alur keluar masuknya bagaimana. Makanya FS ini menjadi penting untuk menjaring investor," papar Munafri, Senin (14/4/2025).
Meskipun begitu, Munafri memperkirakan stadion ini bisa dibangun dengan kapasitas sekitar 15.000 kursi penonton. Anggaran untuk konstruksinya ditaksir mencapai Rp200-Rp300 miliar.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Makassar Helmy Budiman menambahkan stadion baru ini direncanakan berada di Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.
Penyusunan FS dan penyelesaian lahan ditargetkan rampung pada Agustus 2025 dengan kajian lingkungan yang dijadwalkan pada rentang Juli-September 2025.
Kemudian penyusunan amdal direncanakan mulai Oktober 2025 dan tahap konstruksinya direncanakan mulai pada Desember 2025.
"Pembangunan stadion dibagi menjadi dua tahap, yaitu analisis kebutuhan dan penyusunan dokumen pendukung. FS berada di bawah tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum (PU) termasuk pengelolaan sport center. Sementara dokumen lainnya akan dibagi tugas ke beberapa organisasi perangkat daerah," tuturnya.