Bisnis.com, MANADO — Dinas Perhubungan Daerah Provinsi Sulawesi Utara merancang sejumlah program terkait pengembangan kawasan ekonomi khusus Likupang.
Kepala Bidang Pengembangan Sistem Transportasi Dinas Perhubungan Daerah (Dishubda) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Jeffry Worang mengungkapkan pihaknya program tersebut untuk mendukung pengembangan KEK Likupang sebagai destinasi super prioritas.
Pihaknya akan membentuk segitiga kawasan wisata bahari yakni Kawasan Manado—Bunaken, Kawasan Managabata (Likupang—Minut), dan Kawasan Bitung—Lembeh.
Jeffry menyebut segitiga kawasan wisata bahari akan dilayani dengan kapal rede. Fasilitas itu merupakan bantuan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan.
“Kapal rede akan menghubungkan ketiga kawasan wisata bahari tersebut,” jelasnya kepada Bisnis, Senin (18/11/2019).
Selain itu, dia mengungkapkan Dishubda juga memiliki sejumlah usulan. Salah satunya pembangunan dan pengadaan kapal roll on-roll off (ro-ro) 200 gross tonnage (GT) untuk melayani Kawasan Managabata, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Selanjutnya, Jeffry juga mengusulkan pembangunan dan pengadaan kapal wisata bottom glass sebanyak dua unit untuk kawasan wisata bahari. Kemudian mengusulkan pengembangan Pelabuhan Laut Likupang, Dermaga Penyeberangan Likupang, dan pembangunan dermaga yacht serta dermaga wisata.
Dari sisi transportasi darat, Dishubda Sulut mengusulakn pengadaan bus pariwisata berkapasitas 35 orang. Moda transportasi itu untuk melayani KEK Likupang di kawasan aglomerasi Bitung, Minahasa, Minahasa Utara, Tomohon, dan Manado.
“Beberapa program lainnya terkait Pembangunan KEK Likupang baik penunjang secara langsung maupun tidak langsung yang berdampak pada pengembangan pariwisata di Sulut,” imbuhnya.
Seperti diketahui, KEK Likupang diusulkan oleh PT Minahasa Permai Resort Development (MPRD), anak usaha Sintesa Group. Lokasi itu berada di dalam kawasan seluas 197,4 hektare (ha) yang terdiri atas aspek komersial dan nonkomersial.