Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Genjot Distribusi Uang Elektronik, BRI Manado Targetkan 200.000 Kartu Tahun Ini

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Wilayah Manado menggenjot distribusi uang elektronik berbasis kartu dengan berbagai kerja sama. Tahun ini, perseroan menargetkan 200.000 keping kartu dapat terdistribusi.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Suprajarto, bersama dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, saat meluncurkan uang elektronik Brizzi edisi khusus Safe Travel, di Jakarta, Sabtu (14/4/2018). Peluncuran Brizzi edisi Safe Travel merupakan bagian dari kampanye Save Travel yang diselenggarakan oleh Kemenlu guna melindungi Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri. (Bisnis/Istimewa)
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Suprajarto, bersama dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, saat meluncurkan uang elektronik Brizzi edisi khusus Safe Travel, di Jakarta, Sabtu (14/4/2018). Peluncuran Brizzi edisi Safe Travel merupakan bagian dari kampanye Save Travel yang diselenggarakan oleh Kemenlu guna melindungi Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri. (Bisnis/Istimewa)

Bisnis.com, MANADO—PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Wilayah Manado menggenjot distribusi uang elektronik berbasis kartu dengan berbagai kerja sama. Tahun ini, perseroan menargetkan 200.000 keping kartu dapat terdistribusi.

“Perkiraan sampai dengan akhir tahun bisa sekitar 200.000-an Brizzi [kartu uang elektronik BRI] yang terdistribusi. Harapannya supaya transaksi nasabah bisa lebih efisien,” kata Pimpinan Wilayah BRI Manado Agung Sulistyo kepada Bisnis, Rabu (10/7/2019).

Dia menuturkan, distribusi kartu digenjot melalui kerja sama untuk memfasilitasi parkir nontunai di beberapa pusat perbelanjaan. Kawasan Mega Mas dan Manado Townsquare adalah dua pusat perbelanjaan terbaru yang bekerja sama pada bulan ini.

Untuk menarik hati nasabah, perseroan memberikan diskon tarif parkir Rp1 rupiah untuk kendaraan roda empat dan roda dua. Promo ini, lanjutnya, akan dilaksanakan sebulan penuh hingga akhir Juli.

Selain meningkatkan volume transaksi nontunai, Agus mengatakan bahwa kerja sama ini juga diharapkan dapat mempersingkat transaksi parkir. Selama ini, pengemudi memang perlu mengantre di pintu keluar karena transaksi masih dilakukan secara tunai.

“Kami targetkan dari dua kerja sama ini, sekitar 3.000 kartu untuk bisa terjual di masing-masing mal itu. Jadi, perkiraan sekitar 6.000 dari program ini saja,” tuturnya.

Sebelumnya, BRI juga sudah menggandeng wisata kuliner Koenya-koenya Street Food dalam mendistribuskan uang elektronik. Seluruh transaksi di tempat itu difasilitasi secara nontunai oleh bank berjuluk ‘Bank Wong Cilik’ ini.

Selain pusat perbelanjaan dan wisata kuliner BRI juga telah memfasilitasi parkir nontunai di kawasan Bandar Sam Ratulangi Manado. Agus mengatakan, ke depan perseroan akan memperluas kerja sama untuk memaksimalkan fungsi transaksi uang elektronik BRI.

“Ke depan, tidak hanya perparkiran tapi juga untuk belanja yang mengarah ke groceries seperti Indomaret, Alfamart. Orang-orang tidak perlu lagi bawa uang banyak, dompetnya tidak perlu tebal-tebal, dengan satu kartu itu juga bisa dimanfaatkan untuk macam-macam,” jelasnya.

Kendati demikian, BRI bukan satu-satunya bank yang memfasilitasi transaksi parkir secara nontunai di Manado. Uang elektronik milik Mandiri dan BNI juga sudah bisa digunakan. Namun, sering kali transaksi terhambat karena kendala teknis.

Agus menyatakan, BRI berkomitmen melakukan program ini secara maksimal. Tidak hanya memberikan fasilitas kartu dan mesin electronic data capture (EDC), perseroan akan menempatkan petugas khusus yang siap membantu transaksi.

“Kami juga tempatkan operatornya, kami pantau media komunikasinya, kami juga intens mengedukasi masyarakat terutama pengguna untuk bisa pakai Brizzi terkait cara pembelian, pengisian, itu akan kami lakukan dengan intens,” jelasnya.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulutgomalut Slamet Wibowo menyambut langkah ini. Menurutnya, penetrasi pasar uang elektronik di Manado akan berkontribusi positif terhadap target inklusi dan literasi keuangan.

“Inklusi keuangan kan targetnya kan 2020 itu 75%, kami tentunya juga mempunyai kewajiban tanggung jawab untuk mendorong inklusi keuangan, IKNB, dan pasar modal terkait dengan inklusi dan literasi keuangan,” katanya kepada Bisnis, Rabu (10/7/2019).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler