Bisnis.com, MAKASSAR - PT PLN (Persero) akan memanfaatkan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Palu-3 untuk menopang kebutuhan energi di wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng), utamanya saat kemarau tahun ini.
Hal tersebut guna mengantisipasi kekurangan debit air pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di wilayah tersebut yang kerap membuat operasional tidak optimal.
Direktur Manajemen Pembangkit PT PLN (Persero) Rizal Calvary Marimbo mengatakan pihaknya telah mengecek langsung PLTU Palu-3 dan dinyatakan siap beroperasi secara penuh. Artinya PLTU sudah siap menopang kebutuhan masyarakat.
"Keandalan pembangkit ini menjadi kabar baik saat musim kemarau, saat pasokan dari PLTA berpotensi menurun akibat fluktuasi debit air," ucap Rizal dalam keterangannya, Selasa (29/7/2025).
Dia menjelaskan PLTU Palu-3 memiliki peran strategis dalam menjaga pasokan listrik bagi masyarakat, industri, dan berbagai sektor vital di Sulawesi Tengah seperti pendidikan dan kesehatan.
Oleh sebab itu keandalan operasional PLTU Palu-3 merupakan prioritas utama PLN, di mana perseroan telah berkomitmen untuk memastikan setiap unit pembangkit beroperasi dengan kinerja terbaik demi mendukung pertumbuhan kebutuhan listrik masyarakat.
Baca Juga
General Manager PT PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi Wisnu Kuntjoro Adi menambahkan bahwa PLTU Palu-3 yang diresmikan awal tahun ini telah beroperasi dengan lancar dan tanpa kendala berarti.
Dia menyebut keberhasilan pembangunan proyek ini sebagai upaya menjaga kualitas pelaksanaan proyek kelistrikan.
"Selama proses pembangunan, PLN UIP Sulawesi memastikan hasil yang optimal. Alhamdulillah, PLTU Palu-3 kini telah berkontribusi dalam menjaga kestabilan pasokan energi di Sulawesi Tengah," tutur Wisnu.
Diketahui PLTU Palu-3 memiliki kapasitas 2X50 Megawatt (MW) yang terletak di Desa Lero Tatari, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Pembangkit ini diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Januari 2025.