Bisnis.com, MANADO – Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven O. E. Kandouw meminta agar Asosiasi Pengusaha Indonesia di Bumi Nyiur melambai untuk turut serta menjaga tingkat inflasi dan penggunaan produk lokal.
Hal ini diungkapkannya saat menerima kunjungan pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulawesi Utara (Sulut), Rabu (14/3/2018). Menurutnya, Apindo adalah mitra pemerintah sehingga dapat bersinergi langsung dengan pemerintah provinsi maupun kabupaten/ kota.
“Tadi saya pesan ke pengurus Apindo terutama, tolong jaga inflasi, dan harga barang semua jangan liar serta manfaatkan produk lokal,” ungkapnya, seperti dikutip dari laman resmi Humas Pemprov Sulut.
Menurutnya, regulasi-regulasi yang diperjuangkan Gubernur Sulut Olly Dondokambey cukup besar capaiannya. Dia mengkalim saat ini semua barang di Sulut bisa diekspor. Padahal, tadinya hanya ada tiga jenis barang yang bisa diperdagangkan lintas negara.
Seperti diketahui, pada Januari 2018, Sulawesi Utara mencatat inflasi sebesar 0,49% (month on month/mom) atau 1,83% (year on year/yoy). Inflasi Sulut pada Januari itu paling rendah dibandingkan seluruh kota dan provinsi di kawasan Sulawesi.
Ditemui terpisah, Wali Kota Bitung, Maximiliaan Jonas Lomban mengatakan akan terus memantau ketersediaan 9 bahan pokok di wilayahnya. Pemerintah kota, sambungnya, akan melihat setiap hari distribusi baik dari tempat penampungan hingga pasar.
“Dinas perdagangan saya itu setiap hari ada monitor di lapangan tentang 9 bahan pokok itu cukup atau tidak. Nah, apabila ada ketidakcukupan, kita lihat di tempat-tempat penimbunan. Apakah betul ditimbun atau mungkin distribusinya kita perlancar,” ujarnya.
Sejauh ini, sambungnya, semua rantai distribusi masih aman. Apalagi, pada Natalan tahun lalu, tidak ada gejolak yang signifikan pada tingkat inflasi. Hal ini dikarenakan ketersediaan bahan baku sudah baik, tidak kelebihan maupun kekurangan.