Bisnis.com, MANADO—Tingginya konsumsi rumah tangga menjadi penyebab utama turunnya tingkat kesejahteraan petani sektor perkebunan di Provinsi Sulawesi Utara pada Februari 2018.
"Nilai Tukar Petani (NTP) tanaman perkebunan rakyat di bulan Februari menunjukan penurunan 1,63 persen, dari 89,75 di bulan Januari menjadi 88,29 di bulan Februari," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut Marthedy Tenggehi di Manado, Senin (5/3/2018).
Dia mengatakan naiknya harga bahan-bahan untuk konsumsi rumah tangga menjadi penyebab turunnya nilai NTP.
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Tanaman Perkebunan Rakyat juga mengalami penurunan 0,22 persen. Dari 101,25 pada bulan Januari menjadi 101,03 di bulan Februari.
Ia mengatakan secara umum, NTP di Sulut pada bulan Februari 2018 turun 1,34 persen; dari nilai 95,21 pada bulan Januari 2017 naik menjadi 93,93 di bulan Februari.
"Turunnya nilai NTP lebih disebabkan oleh kenaikan harga pada bahan konsumsi rumah tangga," jelasnya.
Nilai NTP selama tahun kalender 2018 mengalami penurunan 1,30 persen, tetapi secara Y o Y (tahun ke tahun) masih mengalami kenaikan 1,57 persen.