Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) akan terus mendorong peningkatan produksi perikanan tangkap di wilayahnya seiring potensinya yang sangat besar.
Pada 2024, produksi perikanan tangkap di Sulsel baru menyentuh angka sekitar 500.000 ton, masih jauh dari potensi yang bisa digali, di mana diperkirakan bisa mencapai sekitar 1 juta ton per tahun.
Produksi dari Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) menyumbang cakupan signifikan pada tahun lalu. Dari 17 PPI yang ada di wilayah ini, total produksi pada 2024 mencapai 12.197 ton dengan nilai sekitar Rp306,95 miliar.
PPI Paotere menjadi salah satu pangkalan dengan produksi terbesar di Sulsel. Sepanjang 2024, PPI tersebut memproduksi sekitar 933 ton dengan nilai mencapai Rp32,19 miliar.
Besarnya produksi di PPI ini turut meningkatkan kepadatan pada aktivitas di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Paotere. Maka dari itu pemerintah provinsi pun akan melakukan beberapa strategi peningkatan produksi agar distribusi ikan dari lokasi tersebut tidak terganggu.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulsel Muhammad Ilyas mengatakan saat ini ada 126 titik area berizin pemasangan rumpon di wilayahnya yang bisa dimanfaatkan, sesuai aturan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Baca Juga
Atas aturan tersebut, maka pemerintah provinsi akan segera melakukan pemasangan ratusan rumpon atau rumah ikan agar merangsang ikan datang di perairan Sulsel.
Selain itu, hutan laut juga telah disiapkan di dasar laut Sulsel dengan estimasi 25 unit per hektarnya. Didukung oleh perbaikan terumbu karang yang dilakukan di beberapa pulau.
Dari sisi produktivitas nelayan, pihaknya akan memudahkan proses perizinan, mulai pembuatan surat perintah berlayar hingga surat layak operasi atau SLO. Kemudahan perizinan ini diharapkan bisa memudahkan akses para nelayan dalam melakukan aktivitasnya.
Lebih lanjut, akan disiapkan pula asuransi untuk beberapa nelayan di Sulsel serta rencana pemberian subsidi BBM.
"Kita juga akan lakukan pengawasan terkait pengeboman dan penggunaan alat tangkap yang dilarang agar kelestarian ikan di laut Sulsel tetap terjaga," ungkap Ilyas kepada Bisnis, Rabu (11/6/2025).
Terpisah, Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sulsel Angkaswantoro mengatakan sektor perikanan menjadi salah satu sasaran utama penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sulsel selama beberapa tahun terakhir.
Pada Januari-April 2025 saja sudah ada Rp193,41 miliar KUR yang disalurkan kepada 3.966 debitur di sektor ini.
"Sektor perikanan pada empat bulan pertama tahun ini menjadi sektor dengan penyaluran KUR terbanyak kelima di Sulsel. Hanya kalah dari sektor unggulan lain seperti pertanian, perdagangan, jasa kemasyarakatan dan industri pengolahan," tutur Angkaswantoro.