Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Menargetkan Tambah 100.000 Investor Saham di Sulsel, Ini Strateginya

BEI menargetkan hingga akhir 2023 bisa tembus 100.000 SID di Sulsel diiringi dengan intensifnya edukasi.
Warga mengakses data saham melalui aplikasi IDX Mobile di Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/8/2023)./Bisnis-Suselo Jati
Warga mengakses data saham melalui aplikasi IDX Mobile di Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/8/2023)./Bisnis-Suselo Jati

Bisnis.com, MAKASSAR - Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan jumlah investor saham di Sulawesi Selatan (Sulsel) hingga akhir 2023 bisa tembus 100.000 Single Investor Identification (SID) seiring gencarnya edukasi literasi pasar modal yang dilakukan pihaknya bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Hingga Juli 2023 jumlah investor saham Sulsel sudah sampai 93.285 SID, kami optimis bisa menutup tahun ini dengan pertumbuhan investor yang mencapai 100.000 SID," ungkap Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Sulsel Fahmin Amirullah kepada Bisnis, Selasa (29/8/2023).

Dia mengungkapkan beberapa strategi terus dirancang demi mencapai target tersebut, salah satunya dengan mendorong Program 'Aku Investor Saham'. Melalui program ini, investasi saham akan lebih di arahkan sebagai gaya hidup baru masyarakat Sulsel.

"Selama ini kita lihat banyak yang mau berinvestasi tapi terkendala dengan gaya hidup yang konsumtif. Nah gaya itu akan kita bantu ubah tanpa melupakan berinvestasi dan sehingga mereka bangga menjadi investor," tambahnya.

Selanjutnya, menggencarkan peran teknologi yang semakin massif diharapkan bisa semakin mendorong peningkatan investor, apalagi aplikasi dari perusahaan-perusahaan sekuritas kini lebih dekat dengan milenial dan gen z.

Kepala OJK Regional 6 Sulawesi, Maluku, Papua (Sulampua) Darwisman menambahkan, pihaknya kini juga tengah mendorong adanya pertumbuhan investor saham di Sulsel. Apalagi pembukaan rekening saat ini lebih mudah dengan hanya menggunakan aplikasi, tidak harus datang ke perusahaan efek.

"Dengan adanya peningkatan ini otomatis mereka juga konfiden untuk mencoba instrumen-instrumen yang ada di pasar modal, baik itu reksadana maupun saham, termasik obligasi," katanya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper