Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrik Rumput Laut Baru akan Dibangun di Sulsel

Pemprov Sulsel - Oceva Indonesia akan membangun pabrik pengolahan rumput laut untuk memaksimalkan pengembangan komoditas tersebut.
Pemprov Sulsel - Oceva Indonesia akan membangun pabrik pengolahan rumput laut / Bisnis-Paulus Tandi Bone.
Pemprov Sulsel - Oceva Indonesia akan membangun pabrik pengolahan rumput laut / Bisnis-Paulus Tandi Bone.

Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) bekerja sama dengan Oceva Indonesia, sebuah perusahaan nasional yang bergerak di industri hilirisasi hasil laut, untuk membangun pabrik pengolahan rumput laut guna memaksimalkan pengembangan dan pemasaran komoditas tersebut.

Kabupaten Takalar diusulkan menjadi lokasi utama pembangunan pabrik rumput laut karena dianggap sebagai salah satu daerah sentra produksi rumput laut terbesar di Indonesia.

"Kami sudah sarankan Takalar karena dekat dengan sumber bahan baku, produksinya terbesar di Sulsel bahkan nasional, sehingga bisa menekan biaya mobilisasi," ucap Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Jufri Rahman dilansir Senin (9/6/2025).

Dia menambahkan bahwa Oceva Indonesia telah menargetkan berinvestasi dalam kurun waktu 6 bulan ke depan, dengan kebutuhan lahan pembangunan seluas minimal 11 hektare.

"Saat ini kita sudah awali dengan nota kesepahaman (MoU) yang mengatur hak dan kewajiban para pihak. Selanjutnya akan diterbitkan pula surat dukungan yang ditandatangani oleh kepala daerah," ujar Jufri Rahman.

Founder Oceva Indonesia Fahrana Amelia Lubis menjelaskan bahwa rencana investasi ini merupakan bagian dari inisiatif strategis perusahaan yang telah dikembangkan sejak tahun lalu.

Selain Takalar, pihaknya juga tengah mempertimbangkan pembangunan pabrik rumput laut di Kabupaten Maros.

Sulsel dipilih sebagai area pengembangan karena selama ini menjadi salah satu wilayah penghasil rumput laut terbesar di Indonesia.

"Sulsel kan salah satu produsen rumput laut terbesar di Indonesia. Sekitar 65% rumput laut nasional diproduksi di wilayah ini. Itu sebabnya Makassar menjadi pilihan tepat pilot project hilirisasi rumput laut," ucap Fahrana.

Dia menjelaskan pembangunan pabrik akan berdampak besar kepada masyarakat sekitar, utamanya untuk pemerataan sirkulasi ekonomi.

Bukan hanya memberi benefit ke perusahaan, tapi juga bisa meningkatkan taraf hidup para petani rumput laut.

Jika proyek ini berjalan sukses, Fahrana menambahkan, pihaknya berencana memperluas pengembangan industri rumput laut ke provinsi lain di Indonesia.

Sulawesi Selatan merupakan salah satu sentra rumput laut nasional, dengan produksi paling besar berada di Takalar, Maros, Pangkep, Bone, dan Selayar. Produk ini sebagian besar diekspor ke China, Jepang, dan beberapa negara Eropa.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper