Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Eceran LPG 3 Kilogram di Sulsel Naik Rp3.000 Jadi Rp18.500

Kenaikan harga gas tabung melon tersebut dilakukan sebab adanya kenaikan biaya operasional. Di sisi lain, terjadi juga kenaikan pada upah minimum provinsi (UMP).
Ilustrasi.Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Ilustrasi.Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, MAKASSAR - Harga Eceran Tertinggi (HET) gas LPG 3 kilogram di Sulawesi Selatan naik Rp3.000 berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 11/2021 tentang Pedoman Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Liquefied Petroleum Gas (LPG/elpiji) tabung tiga kilogram.

Assisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Sulsel M Firda mengungkapkan setelah adanya kenaikan harga, HET LPG 3 kilogram menjadi Rp18.500

"Sebelumnya, sejak 2015 HET LPG 3 kilogram itu Rp.15.500 baru lagi dibuatkan Pergub dengan kenaikan Rp3.000," kata Firda pada Sosialisasi Pergub tentang Pedoman Penetapan HET LPG 3 Kilogram di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (25/3/2021).

Firda menjelaskan kenaikan harga gas tabung melon tersebut dilakukan sebab adanya kenaikan biaya operasional. Di sisi lain, terjadi juga kenaikan pada upah minimum provinsi (UMP) dan disesuaikan dengan angka inflasi. Sehingga kenaikan HET memang harus dilakukan.

Penerapan HET yang mulai berlaku pada 1 April 2021 ini diharap bisa berjalan dengan Pergub yang ada. Termasuk distribusi yang harus sesuai peruntukannya dan tepat sasaran yakni masyarakat miskin, nelayan, dan pelaku UKM.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulsel Andi Irawan Bintang menyatakan dasar hukum penetapan HET LPG 3 kilogram juga berdasar pada Perpres Nomor 104 Tahun 2007 tentang penyediaan, pendistribusian, penetapan harga LPG 3 kilogram, termasuk penetapan elpiji untuk rumah tannga miskin, nelayan kecil dan pelaku umkm.

"Kita mulai dengan sosialisasi secara bertahap dulu sebelum diberlakukan. Jangan sampai masyarakat kaget kalau ada kenaikan," ungkap Irawan.

Sales Branch Manager I Suseltra PT Pertamina (Persero) menyebutkan pada 2021 ini, kuota elpiji yang diterima Sulsel dari sebanyak 275.880 metrik ton (Mt), naik sebanyak 14.282 metrik ton dari 2020 dengan jumlah 261.598 metrik ton.

"Dari jumlah itu didistribusikan ke 24 kabupaten/kota di Sulsel. Hanya saja ada yang kuotanya tetap, turun juga naik," kata Arif.

Ia merincikan, daerah dengan kuota tetap pada 2020 dan 2021 yaitu Kota Palopo sebanyak 8.502 Mt. Untuk yang kuotanya turun yaitu Kabupaten Barru dari 8.836 Mt jadi 8.803 Mt, Barru 6.497 Mt jadi 6.456 Mt, Pinrang 11.778 Mt jadi 11.573 Mt, dan Sidrap dari 11.470 Mt. Sementara 19 daerah lainnya mengalami kenaikan.(k36)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper