Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ingin Swasembada Benih, Sulsel Bersiap Jadi Pusat Benih Jagung

Sulawesi Selatan saat ini tengah menyiapkan diri untuk menjadi pusat perbenihan jagung secara mandiri. Untuk mendukung tekad itu, Pemerintah Provinsi Sulsel mulai menyiapkan sejumlah infrastruktur pendukung.
Ilustrasi: Panen jagung
Ilustrasi: Panen jagung

Bisnis.com, MAKASSAR - Sulawesi Selatan saat ini tengah menyiapkan diri untuk menjadi pusat perbenihan jagung secara mandiri. Untuk mendukung tekad itu, Pemerintah Provinsi Sulsel mulai menyiapkan sejumlah infrastruktur pendukung.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Holtikultura Ardin Tatjo menjelaskan program ini akan mendorong Sulsel menjadi daerah penyuplai benih jagung. Tak hanya di wilayah Sulsel, tetapi juga untuk kawasan timur Indonesia.

"Jika program ini terealisasi, maka Sulsel tidak lagi bergantung pada daerah lain untuk pemenuhan benih jagung. Bahkan kita akan menjadi penyuplai," jelas Ardin, Jumat (4/9/2020).

Ardin mengungkapkan program ini menjadi salah satu bagian dari program prioritas Pemprov Sulsel di bawah pimpinan Gubernur Nurdin Abdullah, yakni hilirisasi pertanian yang mengarah pada industrialisasi. Misalnya saja dengan menghadirkan pabrik berteknologi tinggi.

Rencananya, untuk pembangunan pabrik pengolahan benih akan dibangun di Kabupaten Maros. Yang mana pabrik tersebut juga akan menjadi pusat pengolahan benih. Pembangunan pabrik itu didukung dengan adanya Balai Penelitian Tanaman Serealia (Balitsereal) Maros.

"Untuk lahan tanam sendiri kita persiapkan di Kabupaten Takalar. Dari hasil riset dan penelitian tanah di sana memang cocok untuk menjadi lahan tanam benih jagung," kata Ardin.

Lahan seluas 167 hektare dipersiapkan untuk memproduksi jagung sebanyak 30.000 ton atau tiga kali lipat dari kebutuhan jagung Sulsel. Ardin menyebut, kebutuhan jagung Sulsel setiap tahun saat ini yaitu 10.000 ribu ton. Adapun konsep penanaman yang dibangun yakni dengan irigasi tetes.

Ardin mengemukakan bahwa program ini juga akan mendorong Sulsel untuk menghasilkan produk yang homogen. Di mana pada 2021, tak hanya Kabupaten Takalar yang didorong untuk menjadi daerah produksi jagung, tetapi akan berekspansi ke daerah lain.

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah sebelumnya menyatakan selama ini petani jagung kerap kali mengalami kerugian akibat anjloknya harga jagung. Olehnya itu, program hilirisasi pertanian ini diharap mampu membantu produktivitas para petani jagung.

"Pemprov sendiri akan turun tangan untuk menjadi penyuplai benih jagung. Jujur saja, petani kita belum menikmati hasil, karena dipermainkan oleh sistem kartel," ungkap Nurdin.

Nurdin berharap seluruh pihak bisa turut terlibat dalam program ini. Terlebih program ini akan memberdayakan hasil produksi petani agar tidak lagi terjebak dalam sistem kartel.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper