Bisnis.com, MAKASSAR - Kementerian Riset dan Teknologi mendorong intitusi perguruan tinggi lebih aktif melakukan kolaborasi dengan industri guna menemukan formulasi tepat dalam pengembangan berbagai sektor di Tanah Air.
Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristek Dikti, Jumain Appe mengatakan optimalisasi sumber daya perguruan tinggi yang berpadu dengan pelaku industri dinilai sangat efektif dalam menciptakan inovasi berbasis riset.
"Karena sejalan dengan revolusi industri 4.0, inovasi dan riset sudah menjadi keharusan. Bagaimana agar seluruh kegiatan menggunakan sistem yang lebih terukur, otomasi proses industri, agar semuanya lebih efesien. Kolaborasi PT [perguruan tinggi] dan pelaku industri jadi kuncinya," tutur Jumain di Makassar, Jumat (9/3/2018).
Hal tersebut dikemukakan Dirjen saat meresmikan fasilitas kandang unggas bersistem closed house di Universitas Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan.
Menurut dia, fasilitas closed house yang dihibahkan oleh emiten pakan ternak PT Charoen Pokhpand Indonesia Tbk. itu dinilai salah satu bentuk contoh kolaborasi yang berorientasi pada pemanfaatan teknologi terhadap sektor peternakan.
Adapun fasilitas closed house atau kandang unggas dengan sistem tertutup itu bakal dimanfaatkan oleh Unhas sebagai pendukung kegiatan pembelajaran, penelitian maupun riset dalam menciptakan solusi pengembangan sektor peternakan unggas berbasis teknologi.
Skema kolaborasi yang diwujudkan Charoen Pokhpand dengan Unhas itu, papar Jumain, bahkan memungkinkan memadukan berbagai disiplin ilmu dan tidak hanya terpaku pada peternakan.
"Dari sini, tidak hanya memanfaatkan ilmu peternakan. Tetapi bisa juga ke enginering, teknologi hingga ilmu sosial untuk penerapannya di lingkungan masyarakat secara luas , khususnya peternak," urai dia.
Sehingga yang tercipta kemudian tidak hanya terpaku pada inovasi teknologi, tetapi pula mewujudkan integrasi dari hulu ke hilir pada sektor peternakan.
Mengacu pada hal tersebut, Jumain berkomitmen untuk lebih mendorong perguruan tinggi menjalin sinergitas dengan industri berbagai sektor agar menghasilkan daya saing.
"Kita inginnya agar bagaimana perguruan tinggi menjadi agent economic development. menjadi stimulus untuk penguatan daya saing berbagai sektor," paparnya.
Rektor Universitas Hasanuddin Dwia Aries Tina Pulubuhu mengatakan kerjasama dengan Charoen Pokhpand melalui penyediaan fasilitas closed house, menjadi bagian dari langkah universitas menciptakan model peternakan yang lebih efesien bagi masyrakat.
Menurut dia, sistem closed house yang saat ini masih membutuhkan besaran investasi yang relatif tinggi sehingga masih sulit diadopsi oleh peternak tradisional.
"tetapi sistem ini memungkikan dikembangkan secara luas, nantinya kami bersama dengan Charoen Pokhpand berupaya melakukan riset bersama, menyederhanakan sistem ini agar lebih banyak menjangkau masyarakat peternak," ujarnya.
Untuk skala lebih luas, Dwia menyebutkan jika Unhas juga tengah melakukan jalinan kerjasama dengan pelaku industri sektor lain untuk dapat berkontribusi terhadap pembangunan nasional berbasis riset dan teknologi.
Dalam kesempatan sama, Presiden Direktur Charoen Pokhpand Indonesia Thomas Effendy mengemukakan fasilitas closed house di Unhas merupakan bentuk partisipasi perseroan dalam mendukung swasembada unggas ayam di Tanah Air.
Menurut dia, penggunaan sistem kandang unggas berteknologi closed house itu mampu menekan tingkat potensi kematian ayam pada level 5% dibandingkan dengan kandang konvesional yang minimal berada pada rasio 20%.
Secara nasional, penyerahan faslitas closed house untuk Unhas merupakan yang ketiga direalisasikan perusahaan berkode saham CPIN itu, setelah Universitas Diponegoro Semarang dan Universitas Jenderal Sudirman Purwokerto.
"Dalam waktu dekat, fasilitas serupa akan kami serahkan kepada Universitas Airlangga Surabaya. Terdapat 4 kampus di Indonesia yang kami gandeng untuk sinergi," katanya.
Khusus fasilitas closed house di Unhas, memiliki kapasitas hingga 20.000 ekor ayam, di mana pengelolaan dilakukan otoritas Fakultas Peternakan Unhas dengan pendampingan dari tim Charoen Pokhpand Indonesia.
Thomas menyebutkan, besaran dana yang dikucurkan untuk pembangunan closed house di Unhas sebesar Rp2 miliar, tidak termasuk lahan yang telah disiapkan pihak kampus.
Kepala Dinas Peternakan Sulsel Abdul Azis yang dikonfirmasi di sela-sela persemian fasilitas closed house Unhas, menyambut baik pola kerjasama antara Unhas dan Charoen Pokhpand yang berorientasi pada peningkatan kualitas dan kapasitas sektor peternakan unggas di daerah.
Menurut dia, wacana implementasi teknologi closed house untuk peternak unggas di Sulsel dinilai sangat memungkinkan direalisasikan melalui sinergitas seluruh pihak terkait.
"Kami tentunya juga siap untuk memfasilitasi. Apalagi di Sulsel ini kebutuhan daging ayam dan telur ayam cukup tinggi termasuk untuk memasok kebutuhan daerah lain," katanya.
Dia menyebut kebutuhan ayam pedaging setiap minggunya paling sedikit berada pada kuantitas 2 juta ekor per pekan sedangkan populasi untuk ayam petelur sekitar 12 juta ekor dengan tingkat produktivitas 70%.