Bisnis.com, MAKASSAR - Pemanfaatan pasar modal sebagai intrumen investasi oleh masyarakat di Sulawesi Selatan mencatatkan perkembangan cukup atraktif pada awal tahun ini.
Kepala BEI Perwakilan Makassar Fahmin Amirullah mengemukakan tingkat literasi pasar modal juga terus dipacu agar masyarakat lebih paham dalam mengarahkan dana untuk investasi.
"Apalagi di Sulsel ini sangat potensial, kami berupaya melakukan solisasi sampai ke daerah, meski Makassar tetap jadi prioritas," katanya kepada Bisnis, Selasa (6/3/2018).
Menurutnya, upaya sosialisasi dan edukasi yang digencarkan hingga ke daerah itu dimaksudkan pula untuk menekan potensi peredaran investasi bodong.
Kecenderungan masyarakat di Sulsel yang mulai sadar investasi menjadi ceruk dalam rangka perluasan inklusi pasar modal.
"Sangat disayangkan jika potensi ini justru dimanfaatkan investasi bodong yang sasarannya memang masyarakat di daerah," katanya.
Salah satu implementasi rill tersebut dilakukan melalui penjajakan pendirian galeri investasi pada salah satu institusi pendidikan yang berada di Palopo, Sulsel.
Galeri investasi tersebut diharapkan nantinya menjadi stimulus dari perluasan literasi dan inklusi pasar modal di daerah.
Skema tersebut relatif sama dengan yang dilakukan di Makassar, yang mana institusi pendidikan terkhusus kampus menjadi sarana edukasi bagi masyarakat luas.
Adapun untuk perkembangan pasar modal di Sulsel secara kumulatif pada awal tahun ini menorehkan peningkatan cukup besar.
Merujuk pada data BEI Makassar per Januari 2018, nominal transaksi pasar modal yang dilakukan investor ritel asal Sulsel mencapai Rp1,09 triliun.
Angka tersebut bahkan lebih tinggi hingga 45,12% dari posisi Desember 2017 yang hanya mencapai Rp753,45 miliar.
Bahkan, realisasi transaksi bulanan pada awal 2018 ini sudah mencapai 16% dari kumulatif nominal transaksi saham di Makassar sepanjang tahun lalu yang mencapai Rp6,78 triliun.
Kinerja tersebut tidak lepas dari peningkatan kuantitas investor ritel di Sulsel yang bergerak 3,28% menjadi 9.158 investor pada Januari 2018.
"Secara komposisi, sebagian besar masih berasal dari Kota Makassar. tetapi kedepannya kami harap komposisi dari daerah bisa meingkat. pekan depan kami rencana edukasi pasar modal ke Tana Toraja," ujar Fahmin.
Dalam perkembangan lain, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menerima perwakilan PT MNC Sekuritas, di Ruang Kerja Gubernur, Selasa (6/2/2018).
Pada pertemuan tersebut, MNC Sekuritas menjelaskan kehadiran perusahaan ini di Makassar, khususnya di Sulsel, serta produk investasi perbankan (investment banking).
Di Sulsel, perusahaan di bawah naungan MNC Group ini telah meresmikan Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Makassar (STIEM) Bongaya.
Gubernur Sulsel antusias menyambut kehadiran perusahaan sekuritas ini di Sulsel. Ia berharap, bisa bersaing dengan perusahaan sekuritas dunia lainnya yang ada di Indonesia.
"Perusahaan inikan bersaing dengan lembaga sekuritas lainnya yang ada di Indonesia. Perusahaan ini kuat dan terpercaya. Mau masuk di Sulsel saya meresponnya," kata SYL.
Sementara itu, Presiden Direktur PT MNC Sekuritas, Susi Meilina, menjelaskan, Sulsel adalah provinsi yang luar biasa, untuk sektor keuangan dan investasi.
"Sulsel provinsi yang luar biasa, tetapi belum maksimal. Kami hadir, tadi mendapat arahan dari Gubernur ke arah mana lebih berkonsentrasi di Sulsel," katanya.