Bisnis.com, MAKASSAR - Satgas Waspada Investasi menyebut Abu Tours telah terindikasi melakukan praktik penipuan dan penggelapan dana masyarakat dengan modus travel umrah murah.
Modus tersebut serupa dengan praktik yang dilakukan First Travel, di mana paket perjalananan umrah yang dijual ke konsumen tidak memenuhi aspek keekonomian maupun sesuai dipersyaratkan oleh otoritas terkait.
Ketua Satgas Waspada Investasi
Tongam L. Tobing mengatakan skema penghimpunan dana jemaah yang dilakukan Abu Tours melaui produk umrah murah juga ditengarai menggunakan model Ponzi sehingga berakibat kegagalan pemberangkatan jemaah.
"Sudah ada indikasi penipuan dari awal, arahnya ke sana. Karena harusnya Abu Tours menyadari bahwa harga paket umrah yang dijual ke jemaah, itu tidak cukup untuk biaya beribadah umrah," katanya di Makassar, Selasa (27/2/2018).
Sebagai informasi, Abu Tours gagal memberangkatkan sekitar 16.000 jemaah yang telah membeli paket perjalanan umrah promo yang dibanderol mulai dari Rp14 juta hingga Rp16 juta.
Paket umrah umrah tersebut digencarkan oleh Abu Tours pada 2017 lalu dengan janji pemberangkatan awal Januari 2018 namun kemudian batal.
Menurut Tongam, kondisi itu memiliki kemiripan dengan awal mula kasus First Travel yang belakangan diketahui jika dana dari jemaah digunakan pada peruntukan lain sehingga memicu gagal berangkat dalam skala yang luas.
"Abu Tours dan First Travel memiliki kemiripan, kewajiban pemberangkatan jemaah yang besar sedangkan keuangan sedangkan dana jemaah yang terhimpun sebelumnya sudah digunakan," urainya.
Kendati demikian, Tongam tetap berharap agar Abu Tours tetap memenuhi kewajibannya memberangkatkan jemaah umrah yang sudah menyetor dana ke perusahaan travel tersebut.
"Tentunya hak jemaah bisa diperoleh, karena bisa saja Abu Tours ada aset yang bisa mendukung pemberangkatan. Kita lihat perkembangannya nanti," katanya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Dicky Sondani mengatakan kondisi keuangan Abu Tours sudah tidak memungkinkan lagi memberangkatkan jemaah umrah.
"Sudah ada tiga direktur kita periksa, mereka mengaku Abu Tours sudah tidak sanggup lagi membiayai seluruh jamaah," katanya, Senin (27/2/2018).