Bisnis.com, MAKASSAR—Pengiriman barang lewat udara di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dinilai sudah membutuhkan armada khusus angkutan kargo untuk mendukung penetrasi bisnis pelaku usaha sektor tersebut.
Ketua ALFI Sulselbar Syaifuddin Saharudi mengatakan volume barang dari maupun masuk ke Makassar lewat udara saat ini masih bertumpu pada penerbangan reguler penumpang.
Kondisi tersebut menjadi salah satu kendala bagi pelaku usaha dalam memacu kapasitas maupun volume pengiriman barang lantaran harus berbagi dengan barang milik penumpang pesawat udara.
"Belum lagi jadwal pengiriman harus mengikuti penerbangan reguler, sehingga memang sudah saatnya mesti ada pesawat khusus kargo untuk mengakomodir distribusi logistik melalui Bandara Sultan Hasanuddin," katanya, Senin (19/2/2018).
Selain itu, pertumbuhan volume barang yang dikirim melalui udara dari Bandara Sultan Hasanuddin juga terus mencatatkan pertumbuhan cukup atraktif dalam beberapa waktu terakhir.
Dia menggambarkan, volume barang yang dikirim secara rerata harian berada di kisaran 60 ton hingga 100 ton, yang mana pengirimannya mengacu pada jadwal penerbangan reguler.
Syaifuddin berharap agar pemerintah maupun otoritas dan instansi terkait bisa segera memfasilitasi penyediaan penerbangan khusus kargo dari Bandara Sultan Hasanuddin agar menjadi stimulus bagi industri logistik di daerah tersebut.
Selain itu, penyediaan gudang penyimpanan dengan kapasitas lebih besar serta fasilitas cold storage juga dinilai mesti segera direalisasikan pada Bandara Sultan Hasanuddin.
Adapun untuk cold storage untuk mendukung keawetan komoditas yang hendak dikirim ke sejumlah destinasi melalui kargo udara.
"Sehingga tidak hanya fasilitas untuk penumpang yang diperluas, tetapi juga fasilitas untuk pengiriman barang di melalui Bandara Sultan Hasanuddin," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Sulsel Hadi Basalamah mengatakan pengiriman komoditas melalui udara diakui terus mencatatkan pertumbuhan dari tahun ke tahun.
"Bahkan dalam program ekspor 3 kali lipat yang kami canangkan sejak 2015 lalu juga memanfaatkan pengiriman lewat udara, terutama untuk komoditas perikanan dan pertanian," katanya.
Terkait permintaan pelaku usaha untuk penyediaan penerbangan khusus kargo, Hadi mengatakan bakal membangun koordinasi dengan beberapa pihak terkait untuk memetakan potensi kargo udara melalui Bandara Sultan Hasanuddin.
Menurutnya, langkah tersebut merupakan bentuk fasilitasi pemda untuk mengakomodir permintaan pelaku usaha dalam kerangka mendorong perdagangan Sulsel untuk skala yang lebih luas.