Bisnis.com, MAKASSAR - PT Smartfren Telecom Tbk. mengklaim rasio daya cakupan atau coverage jaringan perseroan untuk Regional Sulawesi telah mencapai 60% dengan kapasitas teknologi 4G LTE.
CEO Deputy Commercial Smartfren Djoko Tata Ibrahim mengatakan penambahan infrasturktur jaringan BTS bakal dilakukan perseroan secara berkelanjutan untuk memperbesar rasio coverage layanan di Sulawesi.
Secara simultan, lanjut dia, penyediaan paket data juga akan digencarkan perseroan sebagai bentuk fasilitasi terhadap konsumen dalam mengakses layanan internet cepat dan stabil.
Djoko mengakui, penguatan kapasitas jaringan selama ini masih dilakukan dengan mengacu pada potensi pengguna layanan di daerah sehingga beberapa provinsi di Sulawesi belum tergarap secara optimal.
"Sejauh ini, coverage tertinggi kami masih di Sulsel sebesar 80% lalu Sulut sekitar 60% sedangkan daerah lainnya masih sangat terbatas," katanya di Makassar, Kamis (1/2/2018).
Kemudian dari sisi bisnis, paket layanan data melalui serangkaian program bakal dilakukan perseroan menyesuaikan dengan kecenderungan pelanggan yang lebih berorientasi pada kuota data.
Salah satu startegi yang dijalankan melalui penetrasi paket bundling dengan produk perseroan brand Andromax berteknologi LTE guna memperluas penggunaan layanan yang disediakan perseroan.
Perseroan mengklaim, kontribusi Regional Sulawesi terhadap struktur pelanggan perseroan secara kumulatif mencapai 10%.
Djoko menyebutkan jumlah pelanggan Smartfren secara nasional berada di kisaran 12 juta pengguna aktif dan ditargetkan bisa bertambah menjadi 22 juta pengguna hingga akhir tahun ini.
Jose Rizal Tito, Regional Head Sulawesi Smartfren, mengemukakan jangkauan layanan perseroan yang telah mencapai seluruh kabupaten/kota di Sulsel serta beberapa titik berklasifikasi pelosok menjadi penopang pertumbuhan pelanggan.
Dengan capaian tersebut, lanjut dia, penguasaan pasar Smartfren dalam industri layanan telekomunikasi seluler di Sulsel berada pada level 15%.
Adapun untuk komposisi pelanggan perseroan di Sulsel secara penuh telah berada pada segmen 4G LTE yang terdiri dari pelanggan baru maupun pelanggan eksisting CDMA yang telah migrasi ke layanan LTE.
Di sisi lain, kata Jose, masih terdapat sejumlah tantangan perseroan untuk lebih memacu penggunaan layanan 4G LTE, terutama mengubah paradigma masyarakat dan bahkan pelanggan terhadap Smartfren.
"Sulsel merupakan daerah yang penting dalam menunjang bisnis kami di Sulawesi maupun secara nasional. Sehingga bentuk penetrasi kami melalui penguatan konektivitas jaringan atau densifikasi TDD," paparnya.
Sebagai informasi, Smartfren beroperasi di frekuensi 2,3 GHz menggunakan teknologi time division duplexing (TDD) yang secara penuh menyediakan layanan 4G LTE untuk voice, SMS dan tentunya layanan data.
Layanan itu diproyeksikan sesuai dengan karakteristik Sulsel yang tengah membangun ekosistem perekonomian berbasis digital pada berbagai sektor.