Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLN Umumkan Proses Ganti Rugi SUTT 150 kV Ampana-Bunta Dimulai, Jamin Harga Adil

PLN membangun SUTT 150 kV Ampana-Bunta untuk memperkuat sistem listrik Sulbagsel, mengurangi ketergantungan diesel, dan membuka peluang ekonomi di Sulteng.
Ilustrasi petugas PLN tengah memastikan kelayakan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) sebelum infrastruktur tersebut dioperasikan/PLN
Ilustrasi petugas PLN tengah memastikan kelayakan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) sebelum infrastruktur tersebut dioperasikan/PLN

Bisnis.com, MAKASSAR - PT PLN (Persero) telah memulai pembangunan jaringan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 kV yang menghubungkan Ampana dan Bunta di Sulawesi Tengah (Sulteng). Jaringan tambahan ini merupakan upaya mendukung interkoneksi sistem kelistrikan dari wilayah Kabupaten Banggai ke sistem besar Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel). 

General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi Wisnu Kuntjoro Adi mengatakan pembangunan jalur ini menjadi bagian dari interkoneksi sistem kelistrikan di Sulawesi yang tengah diperluas. Targetnya, sistem mampu mengurangi ketergantungan terhadap pembangkit diesel serta menciptakan konektivitas yang andal dan terintegrasi di seluruh pulau.

Dia menyebut, tiang-tiang SUTT akan melintasi sejumlah desa dari Ampana hingga Bunta. Untuk itu, masyarakat yang lahannya terdampak akan menerima ganti rugi, dampak lingkungan, dan keselamatan. Oleh karena itu, PLN memastikan seluruh proses berjalan akan transparan dan adil, sesuai ketentuan yang berlaku. 

“Penentuan nilai kompensasi dilakukan oleh lembaga independen, bukan oleh PLN, sehingga objektivitas dan keadilan tetap terjaga. Selain itu, seluruh tahapan proyek juga dilaksanakan sesuai dengan regulasi lingkungan, termasuk pelibatan dokumen pendukung sesuai peraturan yang berlaku, serta pengawasan dari instansi lingkungan hidup daerah,” ujarnya melalui keterangan resmi, Rabu (20/8/2025).

Bupati Banggai Amirudin mengungkapkan jika proyek ini akan sangat bermanfaat, tidak hanya untuk memperkuat pasokan listrik, tetapi juga dalam membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakatnya. 

Setelah rampung, jaringan ini nantinya diharapkan mampu meningkatkan keandalan sistem kelistrikan, memperluas akses energi, serta membuka peluang investasi dan usaha di wilayah terdampak. "Kami berharap proses ganti rugi berjalan terbuka dan melibatkan tenaga kerja lokal," ujarnya Amiruddin.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro