Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sejumlah Tantangan Sulsel pada Usia 354 Tahun

Sulsel bukan sekedar pusat Indonesia timur, melainkan pusat lintang utara perdagangan dunia di timur.
Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin saat menyampaikan pidato pada pelaksanaan Rapat Paripurna HUT Ke-354 Sulsel di Kantor DPRD Provinsi Sulsel, Kamis (19/10/2023)./Pemprov Sulsel.
Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin saat menyampaikan pidato pada pelaksanaan Rapat Paripurna HUT Ke-354 Sulsel di Kantor DPRD Provinsi Sulsel, Kamis (19/10/2023)./Pemprov Sulsel.

Bisnis.com, MAKASSAR - Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) memasuki usia 354 tahun dan menghadapi sejumlah tantangan seiring perubahan zaman.

Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin menyebut wilayahnya masih memiliki banyak catatan permasalahan yang mesti segera dipecahkan, baik itu permasalahan pembangunan sosial, ekonomi maupun infrastruktur.

Stunting masih tercatat 27,2 persen, di mana korelasinya masih banyak warga yang kekurangan gizi. Kemiskinan masih di angka lebih dari 8%, di mana literasi masyarakat Sulsel dianggap masih kurang dan mesti segera ditingkatkan.

Dia menambahkan, wilayahnya sebenarnya kaya akan sumber daya alam, baik daratan-pegunungan maupun di laut-pesisirnya. Namun sampai saat ini masih ada sekitar 5 juta hektare lahan yang tidak termanfaatkan dan terlantar.

"Lahan seluas itu tidak menghasilkan apa-apa buat kemanusiaan, kehidupan, kesejahteraan, kebaikan. Demikian juga dengan laut yang luas tidak signifikan tapi harusnya bisa membawa perbaikan penghasilan," ujarnya saat pelaksanaan Rapat Paripurna HUT Ke-354 Sulsel di Kantor DPRD Provinsi Sulsel, Kamis (19/10/2023).

Oleh karena itu, Bahtiar berseru jika Sulsel harus mulai dibangun dengan paradigma baru, introspeksi melihat keadaan, serta menatap masa depan yang baru. Sulsel baginya kini bukan sekedar pusat Indonesia timur, melainkan landskap ekonominya telah berubah dengan memandang wilayah ini sebagai pusat lintang utara perdagangan dunia di timur. 

"Kita sudah mulai mengubah paradigma Indonesia Timur ini dengan pembangunan yang dilakukan pemerintah pusat seperti di Papua KEK Sorong, di Makassar dibangun pelabuhan besar skala internasional dan di Kalimantan dibangun IKN. Itu artinya hendak dibangun garis perdagangan baru di lintang utara Indonesia yang ratusan tahun selalu terkunci, harus melalui laut Jawa maupun Selat Malaka," jelasnya.

Padahal jika melihat sejarah 400 tahun lalu Sulsel merupakan pusat perdagangan dunia, seluruh kapal-kapal dari penjuru dunia mampir di Makassar, Gowa dan pesisir-pesisir teluk Bone, dari sisi lintang utara dan selatan. Namun sekarang peranannya lebih kecil.

Saat ini Bandara Makassar untuk penerbangan internasional hanya melayani penerbangan ke Singapura dan Malaysia. Mestinya harus dibuka lebih luas lagi jika Sulsel ingin semakin besar. Meskipun Bahtiar mengungkapkan telah diupayakan hadirnya penerbangan kargo seperti ke Hongkong.

Sedangkan pelabuhan Makassar New Port dengan total kapasitas 7 juta Teus baru dioperasikan sebagian kecilnya. Potensi ini akan lebih besar jika kapal-kapal dari Papua dan Maluku tidak singgah di Surabaya, tetapi di Makassar. Termasuk seharusnya, melalui pelabuhan ini bisa langsung mengekspor ke luar negeri.

"Mulai sekarang kita mendorong ekspor langsung ke negara tujuan melalui Pelabuhan Makassar, seperti beberapa hari lalu ada yang langsung ke Shanghai. Pelabuhan ini harusnya dibuka untuk seluruh dunia. Kalau hendak menghidupkan Indonesia sentris, yang ditandai Makassar, Sulsel sebagai hubnya timur," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper