Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspada, Gelombang Tinggi dan Angin Kencang Masih Berpotensi Terjadi di Manado

Superposisi gelombang tinggi dan pasang air laut di Manado diprakirakan masih akan berlangsung hingga dua hari ke depan, sehingga masyarakat diimbau agar tetap waspada.
Gelombang laut setinggi lebih dari 7 meter menerjang pantai Sembukan, Paranggupito, Wonogiri pada puncak ombak besar Samudera Hindia, Rabu (25/7/2018). Pengelola pantai dan warga setempat melarang wisatawan untuk mendekat ke pantai karena cukup membahayakan keselamatan./Bisnis-Sunaryo Haryo Bayu
Gelombang laut setinggi lebih dari 7 meter menerjang pantai Sembukan, Paranggupito, Wonogiri pada puncak ombak besar Samudera Hindia, Rabu (25/7/2018). Pengelola pantai dan warga setempat melarang wisatawan untuk mendekat ke pantai karena cukup membahayakan keselamatan./Bisnis-Sunaryo Haryo Bayu

Bisnis.com, MANADO -  Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Bitung Daryatno mengatakan superposisi gelombang tinggi dan pasang air laut di Manado diprakirakan masih akan berlangsung hingga dua hari ke depan, sehingga masyarakat diimbau agar tetap waspada.

"Masyarakat di wilayah pesisir Manado kami imbau untuk meningkatkan kewaspadaan dampak gelombang tinggi dan angin kencang serta terus memperhatikan informasi terkini dari BMKG," kata Daryatno seperti dikutip dari Antara, Senin (18/1/2020).

Berdasarkan analisis model InaWAVE-BMKG, tinggi gelombang di perairan utara Sulawesi Utara berkisar antara 2,5-4,0 meter atau termasuk ke dalam kategori gelombang tinggi (rough seas).

Dia menjelaskan peningkatan kecepatan angin di pesisir Utara Sulawesi memicu terjadinya peningkatan tinggi gelombang dalam skala lokal dan bertepatan dengan pasang air laut maksimum, sehingga menyebabkan gelombang pasang lebih tinggi di pesisir Utara Sulawesi termasuk Manado.

Perbedaan tekanan udara antara wilayah utara dan selatan khatulistiwa yang cukup signifikan menyebabkan kondisi medan angin secara regional menunjukkan pola Fetch (Angin dengan arah konstan dalam area yang luas) yang cukup panjang, sehingga potensi peningkatan kecepatan angin semakin tinggi.

Berdasarkan peta analisis angin gradien 12:00 UTC (20:00 WITA) terdapat sistem tekanan rendah (1006hPa) di sekitar Laut Sulawesi yang menarik massa udara ke pusat sirkulasi.

Selain itu, terdapat dua siklon tropis aktif di belahan bumi bagian selatan, yaitu Siklon Tropis Joshua (994hPa 40kt) dan Kimi (994hPa 40kt), serta terdapat beberapa area sirkulasi tekanan rendah di belahan bumi bagian selatan yang menarik massa udara dari belahan bumi bagian utara.

Kondisi pasang air laut maksimum menunjukkan peningkatan menuju pasang maksimum harian setinggi 170-190 cm dari rata-rata tinggi muka air laut (Mean Sea Level/MSL) pada pukul 20.00-21.00 WITA. Ketinggian pasang maksimum harian diprediksi akan mengalami peningkatan lebih tinggi dari MSL.

Sebelumnya diberitakan ombak besar menghantam pesisir Manado pada Minggu (17/1) sore karena gelombang tinggi dan air pasang laut.

Daryatno mengatakan beberapa hari terakhir wilayah Sulawesi Utara dilanda hujan lebat angin kencang dan gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan.

"Fenomena cuaca seperti ini sebenarnya merupakan fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi terutama pada saat puncak musim hujan seperti saat ini," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Amri Nur Rahmat
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper