Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilkada Serentak 2020, Anggaran Pengawasan Membengkak karena Corona

Pengurangan jumlah pemilih dalam satu TPS dan penambahan TPS baru terkait pencegahan Covid-19 berdampak pada alokasi anggaran Pilkada Serentak 2020.
Ilustrasi-Petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) melakukan rekapitulasi surat suara/Antara
Ilustrasi-Petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) melakukan rekapitulasi surat suara/Antara

Bisnis.com, PALU - Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020 di tengah pandemi Covid-19 membuat anggaran pengawasan diperkirakan mengalami kenaikan.

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Tengah menyatakan anggaran pengawasan pemilihan kepala daerah serentak, gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati serta wali kota dan wakil wali kota, di masa pandemi Covid-19 kemungkinan bertambah.

"Soal kebutuhan anggaran pilkada di wilayah Provinsi Sulteng, ada kebutuhan penambahan anggaran penyelenggaraan pilkada di masa pandemi wabah Covid-19," ucap Ketua Bawaslu Sulteng Ruslan Husen dalam keterangan tertulisnya di Palu, seperti dikutip Antara, Jumat (12/6/2020).

Ruslan Husen menerangkan kemungkinan penambahan anggaran pengawasan pilkada, salah satunya dipengaruhi adanya kemungkinan penambahan tempat pemungutan suara (TPS).

Penambahan TPS, karena adanya pengurangan jumlah pemilih dari 800 orang menjadi 500 orang per TPS.

Pengurangan jumlah pemilih per TPS telah disepakti oleh pemerintah dan DPR serta penyelenggara pemilu.

"Penambahan jumlah pengawas TPS, sebagai akibat pengurangan jumlah pemilih per TPS yang sebelumnya 800 orang menjadi 500 orang/TPS. Ini beririsan dengan penambahan jumlah sumber daya pengawas TPS, yang akan direkrut dan dilantik," ujar Ruslan.

Lebih lanjut Ruslan menyebutkan, penyesuaian besaran honor pengawas pemilu adhoc sesuai keputusan Kemenkeu, serta penyesuaian lama masa kerja yang ikut bertambah.

Selain itu, ada penyediaan alat perlindungan diri demi keselamatan semua pihak yang terlibat, seperti cairan pembersih tangan, sarung tangan, masker, dan pelindung wajah.

“Terakhir, sewa kantor dan peralatan kantor panwas kecamatan bertambah, akibat penundaan dan dilanjutkan kembali tahapan di masa pandemi,” tutur Ruslan.

Ia menjelaskan akan ada pembahasan Bawaslu dengan tim anggaran pemerintah daerah mengenai usulan perubahan anggaran penyelenggaraan pilkada dengan menguraikan kebutuhan anggaran di masa pandemi Covid-19.

Sebelumnya, anggaran Bawaslu Sulteng dalam penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur yang disetujui sesuai dengan NPHD sejumlah Rp56 miliar. Realisasi anggaran tahap pertama sejumlah Rp22 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper