Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berkat Ikan Malalugis, Kota Manado Deflasi 0,04 Persen

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mencatat pada periode Februari 2020, Kota Manado mengalami deflasi 0,04 persen yang didorong oleh ikan malalugis.
Pedagang menata beras di Pasar Tradisional Pinasungkulan, Manado, Sulawesi Utara, Senin (29/4/2019)./ANTARA-Adwit B Pramono
Pedagang menata beras di Pasar Tradisional Pinasungkulan, Manado, Sulawesi Utara, Senin (29/4/2019)./ANTARA-Adwit B Pramono

Bisnis.com, MANADO - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mencatat pada periode Februari 2020, Kota Manado mengalami deflasi 0,04 persen yang didorong oleh ikan malalugis.

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sulut Marthedy M. Tenggehi mengungkapkan deflasi tersebut disebabkan karena adanya penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,85 pada Januari 2020 menjadi 105,81 pada Februari 2020.

Penurunan indeks terjadi pada kelompok pengeluaran perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,28 persen, kelompok transportasi sebesar 0,28 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,02 persen, dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.

Sebaliknya, kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,39 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,32 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,17 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,09 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,06 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah rangga sebesar 0,06 persen.

"Kelompok pengeluaran pendidikan tidak mengalami perubahan," tulis Marthedy dalam Berita Resmi Statistik, Senin (2/3/2020).

Sementara itu, inflasi tahun kalender sebesar -0,13 persen dan inflasi year on year sebesar 3,50 persen.

BPS Provinsi Sulut mencatat penyumbang deflasi terbesar Kota Manado, yakni ikan malalugis atau ikan sohiri sebesar 0,1711 persen. Adapun, penyumbang inflasi terbesar periode itu yakni bawang merah sebesar 0,2492 persen.

Kota Manado menempati posisi kedua deflasi tertinggi se-Sulawesi setelah Kota Kendari yang mencatat deflasi sebesar 0,47 persen.

Sementara itu 11 kota lainnya di Pulau Sulawesi mengalami inflasi dengan Kota Mamuju menempati posisi pertama, yakni sebesar 0,81 persen. Inflasi terendah terjadi di Kota Pare-Pare sebesar 0,02 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper