Bisnis.com, MAKASSAR - Proyek Makassar Middle Ring Road ditargetkan rampung pada Maret 2018 mendatang kendati masih terkendala masalah pembebasan lahan.
Untuk memastikan proyek tersebut selesai tepat waktu, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo turun langsung meninjau proyek jalan tembus Perintis Kemerdekaan dan Jalan Leimena tersebut, Selasa (9/1/2018), dikutip dari website Pemprov Sulsel.
Di lokasi, Syahrul Yasin Limpo menemui Kepala BBPJN XIII Makassar Miftachul Munir, dan meminta untuk segera merampungkan pembangunan jalan MRR tersebut.
"Proyek ini dibutuhkan oleh rakyat dan mendesak. Paling tidak, ini akan mengurai kemacetan yang ada sekitar Unhas, Daya dan Tello. Jika ini jadi, maka akan membuat akselerasi masyarakat lebih baik," kata Syahrul.
Gubernur berharap agar proyek tersebut bisa rampung sebelum masa jabatannya berakhir April 2017 mendatang.
"Memang ini rencananya harus selesai. Paling tidak, sampai Jalan Leimena. Jika ini jadi, setidaknya akan memperkuat sekitar Tello sehingga kemacetan dapat diurai," terangnya.
Sementara itu, terkait kendala pembebasan lahan, Syahrul Yasin Limpo berharap tidak ada yang dirugikan termasuk masyarakat.
"Saya akan melakukan pendekatan lewat manual. Jika tidak bisa dilakukan, lewat pengadilan agar tidak menghambat proyek yang ada. Proyek ini bukan untuk orang tertentu tetapi untuk seluruh masyarakat," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala BBPJN XIII Makassar Miftachul datang melaporkan ke gubernur terkait kendala yang dihadapi pada proyek MRR yaitu pembebasan lahan. Kepada Syahrul Yasin Limpo, Miftachul memperlihatkan beberapa lahan warga yang belum dibebaskan.
Diketahui, MRR memiliki panjang keseluruhan 7,08 kilometer, lebar rencana badan jalan 42 meter.
Sedangkan kebutuhan biaya konstruksi Rp354 miliar, dan alokasi pada tahap satu sebesar Rp175 miliar, sisa biaya yang dibutuhkan Rp179 miliar.
Progres pelaksanaan pembangunan jalan dan jembatan MRR saat ini dengan nilai kontrak Rp 174 miliar lebih dengan target 3,05 Km.
Adapun kontrak dari proyek ini di tahun 2015. Dengan rencana serah terima pertama pekerjaan/provisional hand over (PHO) semula pada 7 Mei 2018 menjadi 31 Agustus 2018