Bisnis.com, MAKASSAR - Program inseminasi buatan atau IB di Sulawesi Selatan diproyeksikan mampu mencapai kebuntingan sapi sebanyak 224.078 ekor.
Secara persentase, proyeksi capaian kebuntingan tersebut berada pada level 65,81% dari total sapi yang bakal mendapatkan injeksi IB sebanyak 340.467 ekor.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Sulsel Abdul Azis mengatakan tingkat capaian kebuntingan menjadi aspek perhatian utama dalam menjalankan program IB.
Dalam mendukung hal tersebut, lanjut dia, langkah sinkronisasi birahi sapi dengan menyasar sekitar 26.000 ekor secara bertahap sebagai akseptor serta penciptaan cement berkualitas.
"Kami juga gencarkan edukasi kepada peternak yang masih menerapkan sistem lepas dalam pemeliharaan ternaknya. Karena sistem itu menjadi tantangan dalam optimalisasi program IB," katanya, Rabu (1/11/2017).
Secara umum, serangkaian langkah itu merupakan penjabaran dari upaya khusus sapi indukan wajib hunting atau Upsus Siwab yang dicanangkan Kementerian Pertanian.
Menurut Azis, optimalisasi IB diharapkan pula menjadi penopang target populasi sapi di Sulsel yang mencapai 1 juta ekor setiap tahun sehingga menciptakan swasembada daging berkelanjutan.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan yang dilakukan Dinas PKH merupakan bagian dari upaya memenuhi kebutuhan daging di Sulawesi Selatan, maupun memasok kebutuhan Indonesia untuk skala lebih luas.
Selain itu, lanjut dia, populasi sapi yang berada pada level swasembada juga mengurangi dan bahkan menyetop kecenderungan daerah menyerap daging impor.
"Masa kita beli sapi dan terus tergantung dari produk luar negeri," katanya.
Dia menguraikan, sejumlah pihak mengganggap program populasi sapi 1 juta ekor yang dicanangkan oleh pemprov beberapa tahun lalu, sangat sulit untuk diwujudkan.
"Dari 400.000 ekor per tahun, saya targetkan bisa meningkat 1 juta ekor. Beberapa mengatakan itu tidak masuk akal, terlalu ambisius, ternyata mampu direalisasikan," ungkap Syahrul.