Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sulsel Defisit US$38,87 Juta Hingga Kuartal III/2017

Perdagangan luar negeri Sulawesi Selatan hingga akhir kuartal ketiga tahun ini masih mencatatkan kinerja negatif dengan besaran defisit neraca mencapai US$38,87 juta.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, MAKASSAR - Perdagangan luar negeri Sulawesi Selatan hingga akhir kuartal ketiga tahun ini masih mencatatkan kinerja negatif dengan besaran defisit neraca mencapai US$38,87 juta.

Sepanjang sembilan bulan tahun ini, nilai ekspor komoditas Sulsel tercatat US$742,5 juta atau masih mengalami kinerja negatif secara tahunan yang mencapai 8,47%.

Kondisi berbeda pada impor Sulsel yang menorehkan laju pertumbuhan mencapai 43,09% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi US$781,37 juta pada kuartal III/2017.

Dengan posisi demikian, struktur perdagangan Sulsel pada periode tersebut membentuk defisit US$38,87 juta, berbanding terbalik dengan kinerja tahun lalu yang mencatat surplus sebesar US$265,12 juta.

Kepala BPS Sulsel Nursam Salam mengatakan sebagian besar kelompok komoditas berbasis ekspor mengalami kinerja negatif hingga mencapai dua digit dibandingkan dengan tahun lalu.

"Sedangkan impor Sulsel hingga kuartal ketiga ini naik relatif tinggi secara tahunan. Ada 3 kelompok komoditas impor yang signifikan seperti bahan bakar mineral, mesin listrik serta kelompok gula dan kembang," ujarnya dalam paparan, Senin (16/10/2017).

Menurut Nursam, kinerja negatif ekspor Sulsel secara bulanan juga terus berlanjut hingga kuartal ketiga bulan ini, di mana per September 2017 terkoreksi 4,44%.

Pertumbuhan nilai ekspor komoditas nikel yang mencapai 17,59% secara bulanan (month to month/MtM) mampu menekan koreksi lebih dalam kinerja ekspor kumulatif Sulsel pada akhir September 2017.

Adapun dari sisi negara tujuan ekspor, tidak mengalami perubahan signifikan lantaran Jepang dan beberapa negara tradisional destinasi ekspor Sulsel masih mendominasi.

Sebagai gambaran sepanjang Januari-September 2017, Jepang menyerap komoditas ekspor Sulsel dengan nilai mencapai US$476,27 juta, lalu Tiongkok sebesar US$72,85 juta serta Amerika Serikat dengan nilai US$63,44 juta.

Sementara itu, dari sisi impor secara bulanan per September 2017 mulai mencatatkan koreksi meski dalam skala terbatas di level 5,12% (MtM).

Pada September 2017, nilai impor Sulsel sebesar US$94,08 juta turun tipis dari bulan sebelumnya yang mencapai US$99,16 juta. Kendati demikian, hal tersebut tidak terlalu mempengaruhi laju impor secara kumulatif yang melesat 43,09% secara tahunan.

Jika dirincikan secara komoditas yang melesat secara tahunan, adalah bahan bakar mineral meningkat 113,95% menjadi US$155,68 juta, kemudian mesin listrik sebesar US$94,35 juta dengan pertumbuhan 10 kali lipat serta gula kembang US$71,23 juta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler