Bisnis.com, MAKASSAR — Perusahaan teknologi perparkiran yang berkantor pusat di Kota Makassar, Sulawesi selatan, PT Bahana Security Sistem alias BSS Parking berencana akan melakukan penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) setidaknya pada 2027 mendatang.
Direktur Utama BSS Parking Felix Panjaitan mengatakan rencana tersebut seiring dengan tujuan perusahaan yang ingin memperluas pangsa pasarnya di Indonesia dan luar negeri. Selain itu, pihaknya juga berencana melakukan investasi yang lebih besar, mulai dari pembukaan cabang di beberapa wilayah, pembangunan pabrik, hingga pengembangan software perparkiran.
"Rencana kami untuk melantai di bursa telah dicetuskan sejak lama, namun penegasan akan kepastian tersebut baru diputuskan tahun ini. Saat ini kita sedang mempersiapkan untuk bisa IPO," ungkap Felix saat meresmikan kantor pusat baru di Graha Boulevard Kawasan Summarecon Mutiara Makassar, Sabtu (21/6/2025).
BSS Parking sendiri telah berdiri sejak 2015 dengan beberapa pelayanan, mulai dari pengelolaan jasa outsourcing yang mencakup penyediaan jasa pengadaan mesin parkir, aplikasi parkir, dan manajemen SDM untuk pemilik lahan parkir.
Kemudian penjualan mesin bagi lokasi yang memerlukan palang parkir, hingga melakukan pelayanan jasa maintenance yang berkelanjutan.
Perusahaan ini telah memiliki lima kantor cabang di Surabaya, Denpasar, Manado, Salatiga, dan Jakarta. Namun, jangkauan layanannya telah ada di puluhan titik di Indonesia dengan mencakup hingga 23 provinsi.
Ke depan, BSS Parking berencana akan menambah kantor cabangnya di Medan, Batam, Semarang, dan salah satu kota di Kalimantan.
Selain di Indonesia, BSS Parking juga telah berhasil menembus pasar mancanegara dengan kehadirannya di Timor Leste. Bahkan dalam tiga tahun mendatang, akan dibuka kantor di Kuala Lumpur, Malaysia.
"BSS Parking telah digunakan di bandara dan pelabuhan Timor Leste. Selanjutnya kami menyasar Malaysia dengan membuka kantor di sana untuk memperluas market. Ini menjadi bukti bahwa mesin kami bisa tampil di kancah internasional," kata Felix.
Dari sisi kinerja, perusahaan ini berhasil membukukan omzet mencapai Rp60 miliar pada 2024, meningkat dua kali lipat dibanding capaian tahun sebelumnya yang hanya sekitar Rp30 miliar.
Bahkan Felix mengklaim perusahaannya mampu tumbuh tiap tahun di angka rata-rata 85% sejak 2022.
"Menjelang IPO, kami sudah siapkan struktur organisasi lengkap mulai komisaris utama, komisaris independen, direksi, sampai ke tingkat karyawan bawah. Tinggal ada beberapa hal lain yang akan kami tingkatkan, mulai jumlah omzet dan aset yang akan kami tumbuhkan di tahun-tahun selanjutnya," tutupnya.