Bisnis.com, MAKASSAR - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut kredit untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Sulawesi Selatan (Sulsel) per Maret 2025 telah disalurkan kepada 915.709 debitur, dengan nominal sebesar Rp61,60 triliun.
Jumlah debitur tersebut setara telah menjangkau 50% dari jumlah UMKM di wilayah ini yang tercatat sebanyak 1,8 juta entitas usaha.
Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Moch. Muchlasin mengatakan mayoritas penerima berasal dari segmen usaha mikro sebanyak 853.619 debitur. Kemudian disusul dari segmen kecil sebanyak 57.525 debitur dan segmen menengah 4.565 debitur.
Pelaku usaha di segmen kecil mengalami pertumbuhan jumlah debitur cukup banyak mencapai 10,39%, dibandingkan pada posisi Maret 2024 yang hanya ada 52.109 debitur penerima.
Namun untuk segmen mikro jumlah debiturnya berkurang 1,11% dibanding Maret tahun lalu yang sebanyak 863.171 debitur. Begitu pun juga segmen menengah yang berkurang 0,87% di mana ada 4.605 debitur per Maret 2024.
"Secara keseluruhan penyaluran kredit UMKM per Maret 2025, jumlah debiturnya memang berkurang 1,14% dibanding tahun sebelumnya. Tapi nominal penyalurannya bertumbuh, meskipun kecil hanya 1,14%," ungkap Muchlasin kepada Bisnis, Senin (26/5/2025).
Baca Juga
Demi meningkatkan jangkauan kredit UMKM ke lebih banyak pelaku usaha di Sulsel, OJK telah merumuskan program Hapus Ikatan Rentenir di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Phinisi).
Program ini dimaksudkan untuk mendorong akses keuangan kepada UMKM agar mengurangi ketergantungan mereka pada rentenir. Di mana pemberian kredit di perbankan dianggap bisa memberi dampak ekonomi masyarakat yang lebih baik.
Beberapa perbankan pun telah berkongsi melalui Kredit Pembiayaan Melawan Rentenir (KPMR). Misal Bank Mandiri dan Bank Syariah Indonesia (BSI) yang mengakselerasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan biaya yang lebih rendah dan proses cepat.
Bank BNI selain mengakselerasi KUR, juga menghadirkan program Kemitraan Bina Lingkungan dengan biaya yang diklaim lebih rendah.
Bank BRI juga siap menyodorkan KUR Super Mikro dengan biaya rendah serta program Kredit Cepat (KECE) dengan proses yang tentu lebih cepat.
Bank Sulselbar menghadirkan KUR Pola Kemitraan dan program Pusaka dengan menawarkan biaya yang terjangkau.
"Untuk total plafon program Phinisi sendiri ditargetkan Rp31,18 triliun. Realisasi sejak 2023 hingga Maret 2025 telah mencapai Rp30,53 triliun atau sudah mencakup 97,92% dari target," tutur Muchlasin.