Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) berencana akan memperluas cakupan program Mandiri Benih untuk komoditas kakao dan kentang.
Dua komoditas ini menjadi produk pertanian yang dianggap paling pas dikembangkan di Sulsel dan memiliki dampak ekonomi yang besar bagi masyarakat.
Program Mandiri Benih sendiri telah dicanangkan Pemerintah Provinsi Sulsel sejak 2022 untuk komoditas padi. Tujuannya untuk meningkatkan ketersediaan dan kualitas benih unggul di tingkat petani.
Program ini melibatkan penangkaran benih oleh petani atau oleh kelompok petani, sehingga mereka tidak lagi sepenuhnya bergantung pada pihak luar untuk mendapatkan benih unggul.
Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Sulsel Abdul Gafar mengatakan, selain padi, wilayahnya selama ini juga dikenal sebagai penghasil kakao dan kentang yang cukup berkualitas.
Namun sayangnya kebutuhan benih kakao untuk para petani masih dipasok dari Jawa Timur. Sementara benih kentang banyak dipasok dari Jawa Barat.
Baca Juga
Kondisi ini membuat pihaknya berniat mempersiapkan kemandirian benih untuk komoditas tersebut. Harapannya, para petani di Sulsel nantinya bisa memiliki benih unggul sendiri dan mengembangkan komoditasnya sendiri secara mandiri.
"Kalau kita bisa produksi sendiri di sini, kenapa tidak. Wilayah kita bagus untuk tanam kakao dan kentang, jadi benihnya harus mandiri agar pergerakan ekonomi di masyarakat lebih terakselerasi," papar Abdul Gafar di Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (21/5/2025).
Pengembangan Mandiri Benih untuk kakao dan kentang ini ditargetkan bisa terealisasi selama 3 tahun mendatang.
Lokasi penangkaran benih kentang direncanakan berada di Kabupaten Gowa, Enrekang, dan Bantaeng. Sementara untuk kakao akan difokuskan di Kabupaten Bone dan Luwu.