Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melaporkan kinerja investasi di wilayahnya pada kuartal I/2025 mencapai Rp3,93 triliun, tumbuh signifikan 56,84% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) masih menjadi yang dominan dengan realisasi Rp2,42 triliun pada kuartal pertama ini, disusul Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp1,51 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulsel Asrul Sani mengatakan melonjaknya capaian investasi ini didorong menguatnya penanaman modal dari sektor pertambangan.
Sektor pertambangan tercatat terealisasi sebesar Rp919 miliar atau mencakup sekitar 25% dari total keseluruhan.
Kemudian ada sektor industri makanan sebesar Rp701 miliar atau mencakup 18%, serta sektor perdagangan dan reparasi sebesar Rp534 miliar atau mencakup 14%.
Selanjutnya sektor transportasi, pergudangan, dan kantor komunikasi sebesar Rp438 miliar atau mencakup 11%, sektor industri logam sebesar Rp310 miliar yang mencakup 8%, dan sektor perusahaan lainnya sebesar Rp920 miliar atau mencakup 24%.
Baca Juga
"Target kita sepanjang 2025 sebesar Rp16,6 triliun. Meskipun capaiannya baru sekitar 23,67%, kami optimistis realisasi investasi di Sulsel akan semakin meningkat ke depannya," ucap Asrul di Makassar, Jumat (9/5/2025).
Jika dilihat dari daerah sasaran investasi paa kuartal I/2025, Kota Makassar masih menjadi yang paling tinggi sebesar Rp1,4 triliun, disusul Kabupaten Luwu Timur sebesar Rp585 miliar.
Selanjutnya ada Kabupaten Gowa sebesar Rp816 miliar, Kabupaten Luwu sebesar Rp415 miliar, dan Kabupaten Bantaeng sebesar Rp297 miliar.
Sementara itu lima negara dengan penanaman modal terbesar di Sulsel antara lain Kanada sebesar Rp435 miliar, Australia sebesar Rp329 miliar, China sebesar Rp300 miliar, Malaysia sebesar Rp470 miliar, dan Hongkong Rp108 miliar.