Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Volume Peti Kemas Wilayah Timur Meningkat 2,04%, Ini Pendorongnya

Volume peti kemas di kawasan timur pada kuartal I/2025 mencapai 619.874 TEUs.
Foto udara Terminal Peti Kemas Ambon di Ambon, Maluku./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Foto udara Terminal Peti Kemas Ambon di Ambon, Maluku./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, MAKASSAR - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Regional 4 mencatat volume peti kemas di kawasan timur Indonesia yang meliputi sebagian Kalimantan hingga Papua mencapai 619.874 TEUs pada kuartal I/2025, meningkat 2,04% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Division Head Pelayanan Operasi Pelindo Regional 4 Yusida M. Palesang mengatakan pertumbuhan ini didorong oleh aktivitas ekspor impor beberapa komoditas unggulan seperti minyak kelapa sawit, kakao, dan hasil laut.

Selain itu ada juga dari pertumbuhan logistik domestik yang turut menjadi faktor penting peningkatan peti kemas di wilayah Timur.

"Pencapaian ini merupakan hasil dari upaya Pelindo dalam mendorong efisiensi layanan dan peningkatan produktivitas di seluruh pelabuhan yang dikelola," ujar Yusida M Palesang dalam keterangan resmi, Senin (21/4/2025).

Senada, Executive Director 4 Pelindo Regional 4 Abdul Azis menambahkan pihaknya selama ini memang terus fokus pada optimalisasi layanan operasional, percepatan digitalisasi, dan peningkatan konektivitas logistik di kawasan timur Indonesia.

Agar capaian kinerja arus peti kemas di wilayah ini terus tumbuh, ke depan, Pelindo Regional 4 akan memperkuat kolaborasi dengan stakeholder, pemerintah daerah, serta pelaku usaha untuk menciptakan ekosistem logistik yang lebih kompetitif dan berkelanjutan.

Selain itu perseroan juga akan terus mempercepat pengembangan infrastruktur dan Sumber Daya Manusia (SDM) guna memastikan layanan pelabuhan yang andal, aman, dan kompetitif.

"Kami berkomitmen memperkuat peran pelabuhan sebagai trade facilitator dan pendorong pertumbuhan ekonomi kawasan. Capaian kuartal pertama menjadi modal kuat untuk menghadapi tantangan di masa-masa berikutnya," tutur Abdul Azis.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper