Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sulsel Inflasi Tahunan 0,67% pada Maret 2025, Tarif Listrik dan Beras Jadi Penekan

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami inflasi tahunan sebesar 0,67% year on year (yoy).
Teknisi melakukan perbaikan jaringan listrik di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (18/9/2024)./Bisnis-Paulus Tandi Bone.
Teknisi melakukan perbaikan jaringan listrik di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (18/9/2024)./Bisnis-Paulus Tandi Bone.

Bisnis.com, MAKASSAR - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami inflasi tahunan sebesar 0,67% year on year (yoy). Lebih rendah dari inflasi nasional yang mencapai 1,03% yoy.

Kepala BPS Sulsel Aryanto mengatakan inflasi pada bulan tersebut ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,61%.

Kemudian kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,95%; perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,36%; kesehatan sebesar 1,18%; rekreasi, olahraga, dan budaya 1,24%; pendidikan 1,02%; penyediaan makanan dan minuman/restoran 3,23%; dan perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 9,31%.

Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi antara lain emas perhiasan sebesar 0,56 persen yang mengalami kenaikan harga 46,86% pada Maret 2025.

Kemudian ada cabai rawit yang memberi andil 0,22% karena mengalami kenaikan harga mencapai 59,92%.

Selanjutnya Sigaret Kretek Mesin (SKM) memberi andil 0,15%, minyak goreng 0,09%, udang basah 0,09%, cumi-cumi 0,07%, kopi bubuk 0,07%, ikan bandeng/ikan bolu 0,06%, upah asisten rumah tangga 0,05%, hingga nasi dengan lauk sebesar 0,05%.

Aryanto menambahkan, inflasi Sulsel kali ini berhasil ditekan oleh tarif listrik dan beras. Kedua komoditas ini mengalami penurunan harga cukup signifikan.

Harga tarif listrik turun 24,38% seiring dengan pelanggan pasca bayar yang masih menikmati diskon atas penggunaan listrik pada Februari 2025.

Sementara beras juga mengalami penurunan harga 8,88% seiring panen raya di Sulsel yang dimulai sejak Maret 2025.

"Diskon tarif listrik untuk pasca bayar yang baru selesai dinikmati pada April 2025 ini masih memberikan andil deflasi. Penurunan harganya dibanding tahun sebelumnya membuat komoditas tarif listrik menjadi penekan lonjakan inflasi Sulsel," kata Aryanto melalui konferensi pers di Makassar, Selasa (8/4/2025).

Sementara itu secara bulanan, Sulsel juga mengalami inflasi sebesar 2,16% month to month (mtm) pada Maret 2025.

Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi bulanan antara lain tarif listrik sebesar 1,12% karena diskon tarif untuk pelanggan prabayar telah berakhir pada Februari 2025.

Komoditas selanjutnya yaitu cabai rawit memberi andil sebesar 0,17%, emas perhiasan sebesar 0,07%, udang basah sebesar 0,05%, ikan cakalang/ ikan sisik sebesar 0,05%, telur ayam ras sebesar 0,05%, cumi-cumi sebesar 0,05%, daging ayam ras sebesar 0,04%, beras sebesar 0,04%, ikan bandeng/ikan bolu sebesar 0,04%, dan cabai merah sebesar 0,04%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler