Bisnis.com, MAKASSAR - Bank Indonesia memperkirakan inflasi Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 2025 akan terkendali dalam rentang sasaran 1,5% - 3,5% (yoy). Hal tersebut didukung dengan ekspektasi inflasi 2024 yang terjangkau dalam sasaran, kapasitas perekonomian yang masih besar dan dapat merespons permintaan domestik, serta imported inflation yang tetap terjaga sejalan dengan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Sulsel Rizki Ernadi Wimanda mengatakan komitmen pemerintah untuk percepatan swasembada pangan yang didukung dengan berbagai program peningkatan produksi dalam negeri juga akan mampu memberi kekuatan pengendalian inflasi.
Selain itu penyesuaian Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk komoditas beras dan jagung di 2025 akan menjadi bentuk nyata dukungan pemerintah dalam penyerapan hasil produksi petani dan mendukung stabilisasi harga.
Meskipun begitu, gejolak harga pada berbagai komoditas pangan strategis tetap perlu menjadi perhatian dalam upaya pengendalian inflasi tahun ini. Di mana berdasarkan historisnya dalam tiga tahun terakhir, beberapa komoditas begitu konsisten menyumbang inflasi di Sulsel, seperti beras, telur ayam ras, dan tomat.
Belum lagi bencana banjir yang terjadi di Sulsel pada akhir 2024 berisiko menahan optimalisasi berbagai produksi pertanian akibat lahan puso (risiko gagal panen), terutama untuk komoditas beras, jagung, dan cabai rawit.
Selain itu prakiraan curah hujan tinggi hingga Mei 2025 dapat memicu peningkatan harga komoditas perikanan, seperti ikan layang, ikan kembung, dan ikan cakalang.
Baca Juga
"Memperhatikan kondisi tersebut, Bank Indonesia akan terus berkomitmen memperkuat pengendalian inflasi melalui sinergi tim pengendali inflasi pusat dan daerah atau TPIP dan TPID, dengan berlanjutnya program Gerakan Nasional Pengendalian lnflasi Pangan (GNPIP) pada 2025," paparnya kepada Bisnis, Rabu (15/1/2024).
Program GNPIP ini diharapkan mampu mendorong penguatan produksi dan stabilisasi harga pangan secara end-to-end. Hal tersebut akan dilengkapi dengan sinergi bersama pemerintah daerah yang juga akan dilakukan melalui dukungan penyaluran sarana dan prasarana berupa alsintan, bioflok, dan rumpon ikan.