Bisnis.com, MAKASSAR — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat realisasi kredit di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) secara gabungan sebesar Rp423 triliun pada posisi Agustus 2024, tumbuh 8,79% jika dibandingkan posisi periode yang sama tahun sebelumnnya.
Kredit konsumtif menjadi yang paling dominan sebesar Rp212,78 triliun, kemudian disusul kredit produktif Rp142,5 triliun dan kredit investasi sebesar Rp68,67 triliun.
Kepala OJK Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Darwisman mengatakan kinerja penyaluran kredit di Sulampua menunjukkan angka yang positif dengan pertumbuhan di masing-masing jenis kredit. Pada sektor komsumtif tumbuh 9,34% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sementara di sektor produktif tumbuh paling kecil 4,2%.
Pertumbuhan paling tinggi justru terjadi pada kredit investasi yang menyentuh 17,71% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dia menambahkan, berdasarkan penyaluran per sektor ekonominya, kredit untuk pemilikan peralatan rumah tangga lainnya menjadi yang paling besar mencapai Rp122 triliun atau mencakup 28,86% dari total nilai kredit se-Sulampua.
Sektor lainnya ada perdagangan besar dan eceran sebanyak Rp85 triliun, untuk pemilikan rumah tinggal Rp48 triliun, bukan lapangan usaha lainnya Rp38 triliun, serta pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar Rp30 triliun.
Baca Juga
"Dari total nilai kredit di tiga wilayah ini, kredit bermasalahnya masih relatif aman atau hanya 2,55%. Meskipun angka tersebut masih di atas NPL nasional yang hanya 2,26%," ungkap Darwisman kepada wartawan, Senin (4/11/2024).
Sementara itu jika dilihat per wilayah, kredit di Sulampua paling dominan disalurkan di Sulawesi dengan realisasi mencapai Rp334 triliun, tumbuh 9,53% jika dibandingkan tahun lalu. Paling banyak selanjutnya di wilayah Papua sebesar Rp57 triliun dengan pertumbuhan 5,13% dan Maluku sebesar Rp33 triliun dengan pertumbuhan 7,95%.