Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sulsel Berpotensi Sepi Pelancong di Awal 2025, Ini Strategi Mengatasi

Kemenpar mengingatkan kepada seluruh pelaku industri wisata di Sulsel untuk bersiap menghadapi masa low season atau musim sepi.
Pembukaan Di Indonesia Aja Travel Fair (DIATF) 2024 di Mal Panakkukang Makassar, Jumat (1/10/2024)./Bisnis-Nugroho Nafika Kassa
Pembukaan Di Indonesia Aja Travel Fair (DIATF) 2024 di Mal Panakkukang Makassar, Jumat (1/10/2024)./Bisnis-Nugroho Nafika Kassa

Bisnis.com, MAKASSAR — Kementerian Pariwisata mengingatkan kepada seluruh pelaku industri wisata di Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk bersiap menghadapi masa low season atau musim sepi yang biasanya terjadi pada rentang waktu setelah perayaan tahun baru hingga perayaan Lebaran. Tahun depan, puncak masa tersebut diprediksi terjadi pada Februari 2025, di mana biasanya kunjungan wisatawan akan turun signifikan.

Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata Dwi Marhen Yono mengatakan fenomena tersebut biasanya terjadi di hampir semua lokasi, tak terkecuali di beberapa tempat yang ada di Sulsel. Dampaknya akan ada banyak kamar hotel kosong hingga jasa rental mobil sepi peminat.

Hal ini dipengaruhi oleh kondisi keuangan masyarakat, di mana biasanya para pelancong sudah menghabiskan uangnya saat libur tahun baru, dan akan mengumpulkan uang lagi untuk menyambut libur Lebaran.

Maka dari itu dia menyarankan agar para pelaku industri pariwisata di Sulsel bisa menerapkan diskon tinggi hingga 50%, baik untuk kamar hotel atau rental mobil pada masa low season ini. Keduanya bisa digabungkan menjadi paket wisata agar minat masyarakat untuk berwisata tetap ada.

"Kita kan maunya semua senang. Wisatawan senang karena dapat murah, pelaku industri juga senang kerena tetap ada pemasukan. Harapannya dengan strategi itu, saat masa sepi, Sulsel bisa tetap ramai wisatawan," ungkapnya pada pelaksanaan event Di Indonesia Aja Travel Fair (DIATF) 2024 di Mal Panakkukang Makassar, Jumat (1/11/2024).

Selain itu, Marhen menambahkan, para pelaku wisata juga bisa memanfaatkan waktu high season atau masa ramai untuk mendulang keuantungan sebanyak-banyaknya. Sehingga omzetnya yang berpotensi berkurang saat masa low season, bisa tertutupi.

"Tahun 2025 ada 10 libur bersama termasuk libur Nataru, libur lebaran, dan libur sekolah. Serta ada 7 lainnya long weekend. Ini saya harapkan Sulsel dan Makassar segera membuat paket-paket campaign yang menarik di 10 titik libur bersama itu," paparnya.

Sementara itu Kementerian Pariwisata bersama Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) mengadakan Di Indonesia Aja Travel Fair (DIATF) 2024 di Mal Panakkukang Makassar yang berlangsung mulai 1-3 November 2024.

Kegiatan kita dalam rangka menyukseskan program Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) sekaligus menjadi antisipasi dalam menangkal efek resesi ekonomi global akibat ancaman perang dunia.

Tahun lalu gerakan ini berhasil menggerakkan 840 juta orang untuk berwisata di Indonesia dengan rata-rata wisatawan membelanjakan Rp2,4 juta. Sehingga ada sekitar Rp1.800 triliun uang yang berhasil berputar di pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia. Kali ini Makassar menjadi kota tujuan karena wilayah ini menjadi hub pariwisata Indonesia timur.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper