Bisnis.com, MAKASSAR — Kementerian Pariwisata mengingatkan kepada seluruh pelaku industri wisata di Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk bersiap menghadapi masa low season atau musim sepi yang biasanya terjadi pada rentang waktu setelah perayaan tahun baru hingga perayaan Lebaran. Tahun depan, puncak masa tersebut diprediksi terjadi pada Februari 2025, di mana biasanya kunjungan wisatawan akan turun signifikan.
Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata Dwi Marhen Yono mengatakan fenomena tersebut biasanya terjadi di hampir semua lokasi, tak terkecuali di beberapa tempat yang ada di Sulsel. Dampaknya akan ada banyak kamar hotel kosong hingga jasa rental mobil sepi peminat.
Hal ini dipengaruhi oleh kondisi keuangan masyarakat, di mana biasanya para pelancong sudah menghabiskan uangnya saat libur tahun baru, dan akan mengumpulkan uang lagi untuk menyambut libur Lebaran.
Maka dari itu dia menyarankan agar para pelaku industri pariwisata di Sulsel bisa menerapkan diskon tinggi hingga 50%, baik untuk kamar hotel atau rental mobil pada masa low season ini. Keduanya bisa digabungkan menjadi paket wisata agar minat masyarakat untuk berwisata tetap ada.
"Kita kan maunya semua senang. Wisatawan senang karena dapat murah, pelaku industri juga senang kerena tetap ada pemasukan. Harapannya dengan strategi itu, saat masa sepi, Sulsel bisa tetap ramai wisatawan," ungkapnya pada pelaksanaan event Di Indonesia Aja Travel Fair (DIATF) 2024 di Mal Panakkukang Makassar, Jumat (1/11/2024).
Selain itu, Marhen menambahkan, para pelaku wisata juga bisa memanfaatkan waktu high season atau masa ramai untuk mendulang keuantungan sebanyak-banyaknya. Sehingga omzetnya yang berpotensi berkurang saat masa low season, bisa tertutupi.
Baca Juga
"Tahun 2025 ada 10 libur bersama termasuk libur Nataru, libur lebaran, dan libur sekolah. Serta ada 7 lainnya long weekend. Ini saya harapkan Sulsel dan Makassar segera membuat paket-paket campaign yang menarik di 10 titik libur bersama itu," paparnya.
Sementara itu Kementerian Pariwisata bersama Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) mengadakan Di Indonesia Aja Travel Fair (DIATF) 2024 di Mal Panakkukang Makassar yang berlangsung mulai 1-3 November 2024.
Kegiatan kita dalam rangka menyukseskan program Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) sekaligus menjadi antisipasi dalam menangkal efek resesi ekonomi global akibat ancaman perang dunia.
Tahun lalu gerakan ini berhasil menggerakkan 840 juta orang untuk berwisata di Indonesia dengan rata-rata wisatawan membelanjakan Rp2,4 juta. Sehingga ada sekitar Rp1.800 triliun uang yang berhasil berputar di pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia. Kali ini Makassar menjadi kota tujuan karena wilayah ini menjadi hub pariwisata Indonesia timur.