Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Pasar Modal di Sulsel Meningkat 33,57% per Juli 2024, Didominasi Reksa Dana

Jumlah investor pasar modal di Sulawesi Selatan per Juli 2024 tercatat mencapai 374.416 SID.
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Minggu (13/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Minggu (13/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, MAKASSAR - Jumlah investor pasar modal di Sulawesi Selatan (Sulsel) posisi Juli 2024 tercatat mencapai 374.416 single investor identification (SID), tumbuh 33,57% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 280.304 SID.

Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) Darwisman merinci, dari total tersebut, investor reksa dana menjadi yang paling banyak dengan jumlah mencapai 358.638 SID. Angkanya tumbuh 34,89% jika dibandingkan posisi Juli 2023 yang hanya 265.873 SID.

Sedangkan investor saham tercatat menjadi yang paling banyak selanjutnya dengan jumlah mencapai 116.064 SID pada periode yang sama. Angkanya juga tumbuh 24,42% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 93.285 SID.

"Dari total 116.064 SID, nilai transaksi saham di Sulawesi Selatan sampai dengan Juli 2024 kami catat telah mencapai Rp10,98 triliun," ungkap Darwisman melalui keterangan resmi, Senin (14/10/2024).

Adapun untuk surat berharga negara atau SBN, jumlah investornya di Sulsel pada posisi Juli 2024 sebanyak 16.868 SID, mengalami kenaikan 18,23% jika dibandingkan posisi Juli 2023 yang hanya 14.229 SID.

Sementara itu, Darwisman menambahkan, kondisi investasi pasar modal di wilayah yang lebih luas, yaitu Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) mencatatkan investor sebanyak 904.514 SID. Angkanya juga tumbuh cukup meyakinkan sebesar 38,39% (yoy).

"Hal ini menjadi indikasi kuat bahwa kepercayaan masyarakat terhadap investasi di pasar modal tetap terjaga. Instrumen investasi di Sulampua masih didominasi oleh reksa dana dengan porsi dan pertumbuhan tertinggi," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler