Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) secara serentak di 24 kabupaten/kota pada 15-16 Oktober 2024, guna menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-355 Sulsel sekaligus upaya dalam menjaga stabilitas pangan di wilayah ini.
Penyelenggaraannya akan dilaksanakan di 24 titik, atau satu daerah satu titik. Khusus di Makassar GPM dilaksanakan di halaman Kantor Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulsel.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulsel Andi Muhammad Arsjad mengatakan harga beberapa komoditas yang dijual di GPM akan jauh lebih murah dibandingkan dengan harga yang ada di pasaran.
Seperti beras SPHP akan dijual dengan harga hanya Rp58.000 per 5 kilogram (kg). Selain itu ada Minyakita bantal seharga Rp15.000 per liter, Minyakita pouch Rp17.000 per liter, gula Maniskita Rp17.000 per kg, beras segar Rp60.000 per 5 kg, telur ayam ras Rp50.000 per rak, terigu Gatotkaca Rp9.000 per kg, hingga daging sapi lokal Rp115.000 per kg.
Kemudian ada juga bawang putih seharga Rp38.000 per kg, bawang merah Rp26.000 per kg, cabai rawit Rp28.000 per kg, cabai keriting Rp30.000 per kg, ikan bandeng Rp35.000 per kg, daging tetelan Rp65.000 per kg, dan daging ayam fillet Rp55/000 per kg.
Arsjad mengklaim pihaknya telah berkoordinasi dan didukung oleh beberapa pihak dalam menyediakan stok pangan di GPM kali ini, seperti Bulog, PT Japfa, Prima Food Internasional, PT Fokus Indo Prima, PT Berdikari, hingga PT Laris Manis Utama.
Baca Juga
Ada juga mitra lain seperti PT Sumber Agung Sehat, dan PT Megah Sejahtera, Depo Telur Pasar Terong, Distributor Bawang Pasar Terong, UMKM Balla Ratea, Kios Pangan Maharani, Selerata Mitra Diceveri, Distributor Sayur Mayur Malino, Nayat Food, dan PT Indosat.
"Tentu di kabupaten/kota juga ada beberapa mitra-mitra lokal yang ada di sana. Kami sangat bersyukur bahwa kegiatan GPM serentak ini dimeriahkan dengan adanya keikutsertaan banyak mitra penyedia, baik yang ada di Kota Makassar maupun daerah-daerah lain dengan banyak sekali komoditas yang ditawarkan," terangnya kepada wartawan, Senin (14/10/2024).
Selain untuk menyambut HUT Sulsel, giat ini juga sekaligus digunakan sebagai instrumen bagi pemerintah provinsi dalam upaya pengendalian inflasi daerah yang sering terdorong oleh kenaikan harga pangan.
"Tentu tujuan utamanya bagaimana mendekatkan komoditas kepada masyarakat dengan harga yang terjangkau, disamping menjaga distribusi, ketersediaan, juga keterjangkauan," tutur Arsjad.