.jpg){kind=small}
Bisnis.com, MAKASSAR — Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan atau KPwBI Sulsel bersama TNI Angkatan Laut menyebar uang rupiah layak edar senilai Rp12,38 miliar ke beberapa pulau terluar di wilayah ini, antara lain Pulau Jinato, Kalaotoa, Bonerate, Kayuadi, dan Selayar.
Melalui kegiatan yang bertajuk Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024, bank sentral akan melakukan pelayanan penukaran kas keliling yang dilakukan secara bertahap di semua pulau tersebut hingga 11 Oktober 2024.
Kepala KPwBI Provinsi Sulsel Rizki Ernadi Wimanda mengatakan ekspedisi ini bertujuan membantu penyediaan uang yang layak edar di pulau yang sulit terjangkau dengan transportasi umum. Agar masyarakat bisa menukarkan uang mereka yang telah lusuh akibat sering dilipat, dibasahi, maupun distaples.
Selain mengedarkan uang, KPwBI Sulsel juga akan melakukan edukasi “Cinta Bangga Paham Rupiah” kepada masyarakat pulau. Cinta Rupiah yang dimaksud yaitu dengan mengenali, merawat dan menjaga Rupiah.
Kemudian, Bangga Rupiah memahamkan masyarakat bahwa Rupiah sebagai simbol kedaulatan bangsa, alat pembayaran yang sah dan pemersatu bangsa. Sedangkan Paham Rupiah yaitu memahami Rupiah dalam bertransaksi, berbelanja dan berhemat.
"Ekspedisi Rupiah Berdaulat kali ini sekaligus memeriahkan kegiatan Festival Taka Bonerate 2024 yang dipusatkan di Pulau Jinato. Uang tersebut dibawa menggunakan Kapal Perang KRI Tombak-629," ujar Rizki kepada wartawan, belum lama ini.
Baca Juga
Bank Indonesia sendiri telah bersinergi dengan TNI AL dalam menjalankan misi ini ke seluruh Indonesia sejak 2012. Hingga 2023, bank sentral telah melaksanakan 114 kali kas keliling ke wilayah terluar, terdepan dan terpencil (3T) dengan 590 pulau terkunjungi.
Tahun ini rencananya akan dilaksanakan kas keliling sebanyak 18 kali di 18 provinsi dengan target 90 pulau yang dikunjungi.
Rizki menambahkan ada beberapa tantangan yang cukup rumit dihadapi pihaknya dalam menjalankan ekspedisi ini, mulai dari kondisi geografis yang memiliki ribuan pulau dengan keterbatasan infrastruktur, keberagaman tingkat pemahaman masyarakat dalam memperlakukan uang, hingga seringnya didapati penggunaan uang selain Rupiah sebagai alat pembayaran khususnya di wilayah perbatasan.
"Kita sadar ini bukan tugas yang mudah, mengingat Indonesia memiliki jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia yang tersebar di 17.499 pulau dan luas perairannya sebesar 70% dari luas negara. Namun ini merupakan misi yang mesti dijalankan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperdalam kecintaan terhadap rupiah," tuturnya.
Sementara Komandan Lantamal VI Makassar Brigjen TNI (Mar) Andi Rahmat mengatakan Ekspedisi Rupiah Berdaulat sendiri merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama antara Bank Indonesia dengan TNI Angkatan Laut tentang pendistribusian, pengamanan, dan pengawalan uang Rupiah antar Kantor Bank Indonesia maupun ke lokasi yang ditetapkan serta ke wilayah 3T.
"Tentunya diharapkan melalui kegiatan ini dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat wilayah 3T untuk mendapatkan uang yang layak edar," ujar Andi Rahmat.
