Bisnis.com, MAKASSAR - Penyaluran kredit kepada para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Sulawesi Selatan (Sulsel) per Juli 2024 telah mencapai Rp60,92 triliun, meningkat 6,56% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp57,17 triliun.
Jumlah tersebut disalurkan kepada 910.577 debitur, dan mencakup 38,46% dari total kredit usaha yang telah disalurkan perbankan di wilayah ini per Juli 2024 yang mencapai Rp158,39 triliun.
Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) Darwisman merinci, kredit usaha mikro mendapat porsi paling banyak sebesar Rp34,21 triliun yang disalurkan kepada 853.595 debitur. Angkanya pun tumbuh paling tinggi mencapai 12,89% jika dibandingkan posisi Juli 2023 yang hanya Rp30,31 triliun.
"Lebih dari setengah atau 56,16% total kredit UMKM itu disalurkan untuk usaha mikro. Alokasinya pun naik sampai dua digit jika dibandingkan posisi Juli tahun lalu," ungkapnya melalui keterangan resmi, Kamis (19/9/2024).
Porsi paling besar kedua disalurkan untuk usaha kecil. Realisasinya per Juli 2024 tercatat sebesar Rp17,31 triliun yang dibagi ke 52.363 debitur. Jumlah alokasi kredit kecil tercatat berkurang 0,5% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp17,4 triliun.
Selanjutnya kredit untuk usaha menengah mendapat porsi paling sedikit hanya Rp9,39 triliun untuk 4.619 debitur. Jumlahnya pun juga berkurang 0,73% jika dibandingkan posisi Juli 2023 yang mencapai Rp9,46 triliun.
Baca Juga
"Secara umum untuk persentase jumlah penyaluran, usaha mikro mendapat porsi paling banyak mencapai 56,16% dari total keseluruhan kredit UMKM yang dikeluarkan per Juli 2024. kemudian usaha kecil mendapat 28,42%, dan yang paling sedikit adalah usaha menengah mendapat 15,42%," tutupnya.