Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Makassar dan PBB Jajaki Kerja Sama Penanganan Sampah Elektronik dan Pengungsi Asing

Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) tengah menjajaki kerja sama dengan Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB).
Ilustrasi orang menonton televisi./unsplash
Ilustrasi orang menonton televisi./unsplash

Bisnis.com, MAKASSAR — Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) tengah menjajaki kerja sama dengan Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) untuk membantu menangani pengelolaan sampah elektronik hingga penanganan pengungsi asing.

Isu mengenai lingkungan, utamanya soal low carbon, smart city, serta sosial kemasyarakatan memang menjadi fokus utama PBB di beberapa daerah di Indonesia belakangan ini.

Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengatakan sejauh ini pihaknya selalu fokus pada penanganan sampah makanan dan sampah plastik yang diimplementasikan melalui bank sampah. 

Namun pengelolaan sampah elektronik justru kerap luput perhatian, padahal sampah yang dihasilkan dari berbagai alat elektronik ini sangat berbahaya jika sering terkontaminasi dengan warga.

Maka dari itu dia berencana bekerja sama dengan PBB agar nantinya bank sampah di Kota Makassar bisa diberikan capacity building supaya mampu mengolah sampah elektronik ini.

"Kami Pemkot Makassar belum banyak tahu soal pengelolaan sampah elektronik, makanya kami mau minta bantuan kepada PBB agar semua bank sampah bisa mengelola sampah ini. Saya kira PBB memiliki pendanaan untuk memperkuat banyak hal di Makassar, persoalan sampah bisa jadi yang paling cocok," ungkapnya melalui keterangan resmi, Selasa (30/7/2024).

Selain sampah, pemerintah kota juga berencana menekan jumlah pengungsi asing di wilayahnya hingga tidak boleh lebih dari 2.000 orang. Pasalnya mereka kerap bersinggungan dengan masyarakat sekitar, baik dari sisi budaya, moral dan lainnya.

Oleh karena itu, Danny Pomanto sapaan Wali Kota Makassar berniat bekerja sama dengan PBB untuk membuat perjanjian baru. Misal mereka (pengungsi) nantinya bisa dimaksimalkan untuk pekerjaan, atau anak-anak mereka yang memiliki prestasi di sekolah bisa dikembangkan untuk kemajuan pendidikan Makassar.

Sementara Koordinator Residen PBB di Indonesia Gita Sabharwal mengungkapkan Makassar menjadi kota yang cukup potensial bagi pihaknya dalam menjalin kerja sama. Apalagi di kota ini tengah mengembangkan kota rendah karbon yang akan sangan menguntungkan bagi lingkungan.

"Upaya low carbon di Makassar dibangun dengan melibatkan masyarakat, ini tindakan yang luar biasa. Saya kira banyak yang bisa dikembangkan lagi di sini," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper