Bisnis.com, JAKARTA - Kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah mencatat perkembangan transaksi nontunai menggunakan quick response code indonesia standard (QRIS) tumbuh positif, selama triwulan (TW) I tahun 2024.
"Jumlah pengguna QRIS mencapai 187.259 merchant pada TW-I 2024 atau tumbuh 29,6 persen dibandingkan TW-I 2023," kata Kepala BI Sulteng Rony Hartawan di Palu, Jumat (12/7/2024) .
Dia menjelaskan, Sulteng berada di peringkat ketiga, dari merchant implementasi QRIS di wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua), dengan pangsa pasar 8,54%.
Pada periode yang sama, jumlah pengguna QRIS mencapai 267.265 pengguna dengan transaksi mencapai 1.127.982 transaksi.
Secara spasial, Kota Palu masih mendominasi layanan QRIS yakni 65.042 merchant atau 34,7 persen, Kabupaten Parigi Moutong 24.718 merchant dan Kabupaten Banggai sebanyak 25.179 merchant.
Berdasarkan kategori usaha, peningkatan implementasi QRIS masih didorong pelaku usaha mikro yang mencapai 124.956 merchat atau 66,76%, usaha kecil sebanyak 50.414 merchant atau 26,93% dan usaha menengah 7.849 merchant atau 4,19%.
Baca Juga
"Semakin meningkatnya merchant yang menggunakan QRIS, dan eduksi tepat kepada masyarakat, maka diharapkan terjadi perubahan perilaku masyarakat menuju cashless society," harap Rony.