Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendongkrak Ekonomi Sulsel pada Paruh Kedua 2024, Ini Pendorongnya

Pembangunan dan perbaikan infrastruktur pendukung di sektor unggulan menjadi kunci.
Foto udara kawasan Pantai Losari Kota Makassar, Sulawesi Selatan./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Foto udara kawasan Pantai Losari Kota Makassar, Sulawesi Selatan./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, MAKASSAR — Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) memprakirakan pertumbuhan ekonomi wilayah ini akan berada pada rentang 4,7% - 5,3% (yoy) sepanjang 2024. Lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun lalu yang hanya sebesar 4,51% (yoy).

Kepala KPwBI Sulsel Rizki Ernadi Wimanda mengatakan pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) dan aktivitas Pemilihan Umum (Pemilu), mulai dari Pemilihan Presiden (Pilpres), Pemilihan Legislatif (Pileg), dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang meningkatkan konsumsi swasta maupun pemerintah. 

Lebih lanjut, hari libur pada periode Ramadan, Idulfitri, dan Iduladha yang lebih panjang juga mendorong konsumsi masyarakat yang lebih tinggi. Permintaan masyarakat yang meningkat juga berdampak pada peningkatan kinerja dunia usaha, utamanya di sektor perdagangan, penyediaan akomodasi dan makan minum, serta transportasi.

"Selain peningkatan konsumsi, kinerja ekonomi Sulsel pada 2024 juga didorong dari lapangan usaha pertanian karena dampak El Nino yang mereda, hal ini juga mendorong kinerja industri penggilingan beras. Namun, ketidakpastian politik pada tahun ini cenderung menahan kinerja investasi karena risiko “wait and see” investor," paparnya kepada Bisnis, Senin (8/7/2024).

Maka dari itu, Rizki mengungkapkan, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Sulsel diperlukan dukungan pemerintah dalam pengembangan segala potensi, terutama pada sektor pertanian, perkebunan dan perikanan.

Pada semester II/2024 ini, pengembangan sektor unggulan itu perlu direalisasikan melalui pembangunan dan perbaikan infrastruktur pendukung, pemanfaatan teknologi dan digitalisasi serta pengembangan hilirisasi-nya. 

Khusus untuk sub sektor perikanan, perlu dilakukan penambahan pabrik es, optimalisasi cold storage, pemanfaatan mesin vacuum sealing, serta penambahan kolam-kolam bioflok. 

Selain itu, diperlukan optimalisasi pembiayaan pertanian, penyediaan bibit, keberlanjutan program mandiri benih, serta memastikan kelancaran distribusi pupuk subsidi. 

"Pemerintah juga perlu melanjutkan perbaikan dan pembangunan infrastruktur jalan dan pelabuhan di Sulsel untuk meningkatkan konektivitas antar daerah dan menciptakan efisiensi," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper