Bisnis.com, MAKASSAR - Ekonom The Indonesia Economic Intelligence (IEI) Sunarsip menyoroti perkembangan sektor industri pengolahan di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang masih relatif stagnan, setidaknya dalam 13 tahun terakhir. Selama rentang waktu tersebut, pangsa sektor ini hanya berada di kisaran angka 13% terhadap PDRB Sulsel.
Kondisi tersebut mencerminkan bahwa perkembangan sektor industri pengolahan di wilayah ini masih cukup terbatas. Pertumbuhan sektor industri pengolahan di Sulsel dari rentang 2011-2023 yang hanya rata-rata 6,1% juga masih berada di bawah pertumbuhan PDB. Hal ini memperlihatkan bahwa daya dorong industri pengolahan masih terbatas.
Padahal Sulsel sendiri adalah wilayah dengan produksi sektor pertanian cukup tinggi. Meskipun dalam beberapa kuartal terakhir produksinya menurun, namun sektor pertanian masih menjadi penyumbang struktur PDRB tertinggi wilayah ini.
Maka dari itu harusnya, dia menambahkan, industri pengolahan terutama untuk olahan pertanian bisa berkembang pesat di Sulsel untuk mengakselerasi ekonomi yang selama ini hanya bergantung pada sektor komoditas.
"Hilirisasi Industri yang berbasis sektor pertanian memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Sulsel supaya meningkatkan nilai tambah hulu-hilir sektor pertanian dan industri pengolahan," ungkapnya di Makassar, Minggu (26/5/2024).
Sunarsip menerangkan, pengembangan industri hilir yang berbasis pertanian berpotensi mendorong kinerja pertumbuhan pada kedua sektor tersebut, sekaligus dapat meningkatkan nilai tambah bagi ekspor non migas dari wilayah ini.
Baca Juga
Oleh karena itu, perlu adanya strategi dalam meningkatkan pertumbuhan sektor pertanian maupun industri pengolahan. Antara lain bisa dilakukan melalui percepatan pembangunan dan optimalisasi pemanfaatan infrastruktur, transformasi struktural manufaktur yang dapat memberikan dampak peningkatan bagi sektor lainnya, serta reformasi di bidang peningkatan kualitas dan kapasitas SDM.