Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mentan Ancam Cabut Izin Distributor Pupuk yang Mainkan Harga

Ancaman ini bukan hanya berlaku untuk distributor yang ada di Sulawesi Selatan (Sulsel) saja, melainkan untuk semua distributor yang ada di seluruh Indonesia.
Petani beraktivitas di lahan persawahan./Bisnis-Fanny Kusumawardhani
Petani beraktivitas di lahan persawahan./Bisnis-Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, MAKASSAR - Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman mengancam akan mencabut izin para distributor pupuk jika terbukti menaikkan harga dari ketentuan yang sudah ditetapkan, terutama untuk pupuk subsidi.

Ancaman ini bukan hanya berlaku untuk distributor yang ada di Sulawesi Selatan (Sulsel) saja, melainkan untuk semua distributor yang ada di seluruh Indonesia.

"Ini berlaku nasional siapapun yang kami dapat mempermainkan harga pasti saya cabut. Tindakan seperti itu sama saja mendzolimi petani, kami tidak punya toleransi kepada orang yang mempermainkan nasib petani kecil," ungkapnya kepada wartawan saat melakukan kunjungan di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (27/5/2024).

Dia mengingatkan akan bahayanya krisis pangan jika para petani tidak bisa mendapatkan pupuk yang mereka sanggupi. Krisis pangan, dijelaskannya bisa menyebabkan terjadi konflik sosial di antara masyarakat.

"Mati hidupnya negara tergantung pangan, tidak ada pangan, sama saja tidak ada peradaban dan negara, begitu strategisnya ini pangan. Makanya saya ingatkan lagi semuanya harus bersama-sama ikut andil mengatasi masalah pangan kita," serunya.

Bertepatan dengan hal tersebut, Kementerian Pertanian menyalurkan tambahan pupuk subsidi 100% di Sulsel dengan nilai mencapai Rp2,57 triliun. Secara nasional nilai keseluruhannya sebesar Rp28 triliun, dan ada tambahan dari Anggaran Biaya Tambahan sebesar Rp5,8 triliun, atau secara total keseluruhan mencapai Rp33 triliun.

"Semua anggaran telah tersalurkan. Kalau ada yang belum dapat, mungkin anggarannya baru sampai di kepala desa, belum dibagikan. Jadi tunggu saja, karena memang ini kan baru berjalan dua bulan, tapi anggarannya sudah dibagikan," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper