.jpg){kind=small}
Bisnis.com, MAKASSAR - Kemampuan menulis berpotensi besar dikembangkan menjadi skill dari sebuah pekerjaan, seperti menjadi jurnalis, corporate commucation, blogger, content writer, copywriter, novelis, penulis buku, hingga media social specialist. Namun kemampuan tersebut harusnya diasah terlebih dahulu sebelum terjun pada profesi ini, dengan mengacu pada berbagai ketentuan yang populer saat ini.
Bisnis Indonesia melalui Bisnis Indonesia Goes To Campus (BGTC) 2023 berkesempatan mengambil peran dalam pemberian bekal pengembangan ini, terutama untuk para generasi muda yang saat ini tengah mempersiapkan diri menjadi bagian kebangkitan Indonesia pada 2045 mendatang.
Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Rahayuningsih dalam kesempatannya menerangkan beberapa langkah menulis yang bisa dilakukan, mulai dari pengumpulan informasi hingga mempublikasi tulisan. Hal ini sangat penting diperhatikan guna menghasilkan tulisan yang relevan dan bermanfaat bagi pembaca.
Paling utama adalah pengumpulan informasi yang bisa dilakukan melalui wawancara dan riset. Pengumpulan informasi ini menjadi landasan utama bagaimana tulisan akan diolah selanjutnya dan menjadi dasar apa yang perlu ditulis.
Kemudian soal bagaimana tulisan yang dibuat memperhatikan cara kerja mesin pencari atau SEO. Tulisan yang membahas topik-topik populer akan berpeluang menjaring banyak pembaca sehingga bisa menghasilkan adsanse. Mengingat semakin banyak tulisan tersebut disebarkan, maka mesin pencari seperti Google akan semakin suka.
Selanjutnya adalah pengayaan, di mana tulisan yang dibuat sebaiknya disertakan dengan foto, video, ilustrasi, atau grafis yang bisa berfungsi sebagai pelengkap. Tulisan yang diperkaya tersebut diyakini bisa semakin menarik para pembaca.
Baca Juga
"Jangan lupa juga dengan editing, jadi cek penulisan alias typo dan dipastikan menggunakan pedoman bahasa Indonesia. Kemudian sebelum di publish, coba cek ulang lagi terlebih dahulu informasi yang didapatkan sebelumnya," paparnya pada BGTC 2023 di Universitas Negeri Makassar (UNM), Kamis (30/11/2023).
Selanjutnya yang perlu diperhatikan dalam menulis antara lain menentukan segemen pembaca. Penulis itu tidak boleh membabi buta, harus fokus. Misal jika ingin menulis soal ekonomi, maka tulisannya harus berbasis ekonomi, begitupun jika ingin mengambil segmen lain.
Kemudian penulis harus memperbanyak kosa kata dengan sering membaca, penggunaan google trend/medsos yang dapat menjadi sumber ide penulisan, kreatif, unik, dan tetap relevan, jangan menjiplak, serta senantiasa memperluas jaringan.
Meskipun begitu, para penulis juga harus tetap memperhatikan rambu-rambu dalam menulis. Misal untuk para jurnalis maka harus mengacu pada Undang-Undang (UU) Pers, sementara untuk penulis lainnya perlu memperhatikan ketentuan dalam UU ITE.
"Supaya tegak lurus pada rambu-rambunya, harus perhatikan UU terkait. Kalau UU Pers acuannya kode etik jurnalistik dan pedoman pemberitaan media siber. Sementara UU ITE menjerat beberapa persoalan seperti penyebaran berita bohong, informasi perjudian, pencemaran nama baik, ujaran kebencian dan sara," ungkapnya.
