Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Padi Sulsel Sepanjang 2023 Diprediksi Menurun 7,78%

Produksi padi Sulsel sepanjang 2023 diperkirakan sebesar 4,94 juta ton GKG, menurun 417.070 ton GKG atau 7,78%.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, MAKASSAR - Total produksi padi di Sulawesi Selatan (Sulsel) sepanjang 2023 diperkirakan sebesar 4,94 juta ton GKG, menunjukkan adanya penurunan sebanyak 417.070 ton GKG atau 7,78% jika dibandingkan pada 2022 yang sebesar 5,36 juta ton GKG.

Perkiraan tersebut berdasarkan amatan fase tumbuh padi dengan menggunakan metode Kerangka Sampel Area (KSA) yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), serta Badan Informasi dan Geospasial (BIG).

Kepala BPS Sulsel Aryanto mengatakan berdasarkan data yang diperoleh, produksi padi di Sulsel sepanjang Januari−September 2023 sebesar 4,02 juta ton GKG, mengalami penurunan 5,43% atau sekitar 230.940 ton GKG jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 4,25 juta ton GKG. Sementara potensi produksi padi sepanjang Oktober−Desember 2023 sebesar 0,92 juta ton GKG.

Produksi padi tertinggi sepanjang 2023 terjadi pada April lalu sebesar 803.560 ton GKG, sementara produksi terendah terjadi pada Januari lalu dengan produksi hanya 108.880 ton GKG.

Aryanto menambahkan, tiga daerah dengan total produksi padi tertinggi pada tahun ini adalah Kabupaten Bone sebesar 861.230 ton GKG, Kabupaten Wajo sebesar 686.340 ton GKG, dan Kabupaten Sidrap sebesar 502.650 ton GKG. 

Sedangkan tiga daerah dengan produksi padi terendah yaitu Kota Parepare sebesar 3.850 ton GKG, Kabupaten Kepulauan Selayar sebesar 6.190 ton GKG, dan Kota Makassar sebesar 12.450 ton GKG.

"Penurunan produksi padi yang cukup besar pada 2023 terjadi di beberapa wilayah sentra produksi padi seperti Kabupaten Wajo, Kabupaten Pinrang, dan Kabupaten Bone. Tapi di sisi lain, terdapat pula beberapa daerah yang mengalami peningkatan produksi, misalnya Kabupaten Luwu, Kabupaten Takalar, dan Kabupaten Sinjai," ungkap Aryanto, Minggu (5/11/2023).

Jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi sepanjang Januari−September 2023 diperkirakan setara 2,31 juta ton beras, atau mengalami penurunan sebesar 132.520 ton (5,43%) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 2,44 juta ton. Sementara potensi produksi beras sepanjang Oktober−Desember 2023 sebesar 530.750 ton. 

Dengan demikian, total produksi beras pada 2023 diperkirakan sekitar 2,84 juta ton, atau mengalami penurunan sebesar 239.330 ton (7,78%) dibandingkan produksi beras pada 2022 yang sebesar 3,08 juta ton.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper