Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Kebakaran di Makassar Terbanyak Sejak Lima Tahun Terakhir

Musim kemarau yang cukup panjang tahun ini ditengarai menjadi salah satu penyebab banyaknya kasus kebakaran di Makassar.
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar pabrik pembuatan kursi rotan di Jalan Setia Budi Medan, Sumatera Utara, Sabtu (25/9/2021) malam./JIBI
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar pabrik pembuatan kursi rotan di Jalan Setia Budi Medan, Sumatera Utara, Sabtu (25/9/2021) malam./JIBI

Bisnis.com, MAKASSAR — Pemerintah Kota Makassar mencatat kasus kebakaran di wilayahnya sepanjang 2023 telah mencapai 316 kasus, menjadi yang terbanyak sejak lima tahun terakhir. Musim kemarau yang cukup panjang tahun ini ditengarai menjadi salah satu penyebabnya.

Kepala Dinas Kebakaran Kota Makassar, Hasanuddin merinci, pada 2018 tercatat ada 209 kasus kebakaran di kota ini, kemudian pada 2019 ada 305 kasus, pada 2020 sebanyak 141 kasus, pada 2021 sebanyak 138 kasus, dan pada 2022 sebanyak 151 kasus. Sementara pada 2023 di periode Januari sampai awal Oktober telah ada 316 kasus, masih mungkin meningkat hingga akhir tahun.

"Tahun ini kita catat kasus kebakaran sudah menjadi yang paling banyak di antara lima tahun terakhir, padahal belum sampai akhir tahun. Salah satu yang menjadi penyebabnya karena kondisi kering Makassar yang disebabkan kemarau cukup panjang," ungkapnya, Rabu (18/10/2023).

Pada 2023, jumlah kasus kebakaran paling banyak terjadi pada September yaitu sebanyak 85 kasus, sementara kasus kebakaran terendah tercatat pada Februari dengan hanya delapan kasus. "Pada bulan Februari, sebagian besar wilayah Sulsel termasuk Makassar masih berada pada musim hujan, jadi kasus tergolong minim," paparnya.

Jika melihat dari penyebab kebakaran yang terjadi, Hasanuddin menambahkan kasus kebakaran di Makassar selama 2023 paling banyak disebabkan oleh sampah dan alang-alang sebanyak 140 kasus. Kemudian faktor korsleting listrik sebanyak 99 kasus dan 48 kasus tidak diketahui penyebabnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper