Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkab Jeneponto Buka Peluang Investasi PLTB Tolo 2 Senilai Rp1,93 Triliun

Pembangkit listrik ini merupakan pengembangan dari PLTB Tolo 1 yang sebelumnya telah beroperasi.
Tim Jelajah Bisnis Indonesia melintasi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Kamis (30/6/2022). PLTB tersebut mulai beroperasi pada 2019 ini memiliki kapasitas 72 megawatt (MW) dan masuk ke dalam sistem kelistrikan Sulawesi bagian selatan (Sulbagsel). /Bisnis-Paulus Tandi Bone
Tim Jelajah Bisnis Indonesia melintasi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Kamis (30/6/2022). PLTB tersebut mulai beroperasi pada 2019 ini memiliki kapasitas 72 megawatt (MW) dan masuk ke dalam sistem kelistrikan Sulawesi bagian selatan (Sulbagsel). /Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) tengah menjajaki peluang investasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo 2 senilai Rp1,93 triliun. Pembangkit listrik ini merupakan pengembangan dari PLTB Tolo 1 yang sebelumnya telah beroperasi.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Jeneponto Meriyani Aris mengatakan rencana pembangunan PLTB Tolo 2 telah dirumuskan dengan estimasi kapasitas mencapai 72 MW, sama seperti PLTB pendahulunya.

Pemerintah setempat juga telah mengusulkan lahan seluas 391,6 hektare sebagai lokasi, yang terbentang di lima desa, antara lain Desa Bungung Loe (58,8 hektare), Maccini Baji (16,5 hektare), Camba-Camba (88,8 hektare), Kaluku (74,6 hektare), dan Kalumpang (152 hektare).

"Kecepatan angin di lokasi usulan pembangunan tersebut adalah antara 5 hingga 8 mile/s, yang ideal untuk pengoperasian PLTB. Saya kira tidak banyak lokasi yang memiliki kecepatan angin seperti ini, makanya kami berani menawarkan investasi ini," paparnya kepada Bisnis belum lama ini.

Meriyani menambahkan, untuk pembangunan keseluruhan pembangkit listrik ini diperkirakan akan memakan waktu sekitar 3,5 tahun yang meliputi pembangunan pembangkit turbin angin, pembangunan akses jalan, konstruksi sistem baterai storage energi dan pembangunan fasilitas pendukung pembangkit Listrik.

Investor yang tertarik nantinya akan dibebaskan mengelola PLTB ini selama 25 tahun dengan perjanjian pengembalian kelolaan ke Pemerintah Kabupaten Jeneponto setelah periode tersebut berakhir.

Pemerintah menjamin investasi ini akan sangat menguntungkan dengan perkiraan daya yang bisa dihasilkan sebesar 9.360 WMH perbulan dan bisa dijual dengan harga sekitar Rp1.600 per-kWh. Artinya periode kembali modal proyek ini hanya sekitar 15 tahun saja.

"Dengan masa kelola yang sampai 25 tahun dengan periode kembali modal hanya 15 tahun, para investor ini tentu akan sangat diuntungkan karena ada masa 10 tahun mereka bisa mengambil untung yang sebesar-besarnya," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper