Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perajin Eceng Gondok di Makassar Kini Bisa Ekspor Kembali

Elsa, seorang perajin eceng gondok di Makassar yang telah aktif sejak 2017 sempat terpukul pandemi.
Pemilik Rumah Anyam Mandiri, Elsa saat memperlihatkan produk kerajinan eceng gondoknya yang saat ini telah tembus pasar ekspor - Bisnis/Nugroho Nafika Kassa
Pemilik Rumah Anyam Mandiri, Elsa saat memperlihatkan produk kerajinan eceng gondoknya yang saat ini telah tembus pasar ekspor - Bisnis/Nugroho Nafika Kassa

Bisnis.com, MAKASSAR - Elsa, seorang perajin eceng gondok di Makassar yang telah aktif sejak 2017, terpaksa harus menutup usahanya pada 2020. Penjualan produknya lesu akibat dihantam pandemi kala itu. Tak ada yang mau membeli hasil anyamannya, tak ada penghasilan, dan tak mampu membayar upah para perajin lain yang bekerja dengannya.

Namun di 2023 ini ceritanya berbeda, kini dia bangkit. Penjualannya meroket hingga menghasilkan omzet puluhan juta rupiah perbulan. Produknya berhasil menembus pasar ekspor. Peminatnya kini sampai ke mancanegara.

Itulah kisah Elsa, perempuan yang berjuang hidup kembali dari krisis, yang berjuang kembali memberdayakan orang-orang di sekitarnya. Berkat keterampilan dan upayanya, kini dia berhasil membangkitkan kembali gairah pengembangan UMKM di Makassar.

Bermula dari 2015 silam, saat itu Elsa masih seorang ibu rumah tangga, dia mencoba mengikuti berbagai pelatihan UMKM yang dilaksanakan oleh beberapa instansi. Tujuannya untuk meningkatkan taraf hidupnya serta memberdayakan para tetangganya yang saat itu banyak yang belum memiliki pekerjaan.

Dia memilih eceng gondong karena bahan bakunya dinilai mudah didapatkan. Apalagi di Makassar, eceng gondok masih dianggap tanaman pengganggu dan masih hidup liar di beberapa sungai dan rawa-rawa.

"Setelah ikut beberapa pelatihan itu, saya mulai cari sendiri bahannya. Saya ambil sendiri eceng gondok dari rawa-rawa. Terus saya keringkan, saya jemur, dan anyam sendiri sesuai yang sudah diajarkan," ungkapnya kepada Bisnis, Senin (22/5/2023).

Setelah berhasil menciptakan produk anyaman eceng gondok seperti tas, tempat tisu dan keranjang, Elsa kemudian mengikuti berbagai pameran untuk memperkenalkan produknya. Hasilnya pun cukup diapresiasi. Akhirnya dia terus menyempurnakan produknya hingga mulai memasarkan pertama kali pada 2017.

Puluhan produk dalam sebulan berhasil dia jual saat itu. Dia juga berhasil mempekerjakan orang-orang sekitarnya untuk menjadi perajin serupa dirinya. Cita-citanya mulai terwujud. Hingga pada 2020, ekspektasinya meredup.

Pandemi Covid-19 melanda Indonesia pertama kali di tahun tersebut. Lambat laun virus itu menjamur hingga ke Makassar. Runtuhnya para pelaku usaha di kota ini tak terelakkan, termasuk dirinya.

Produknya mulai tak dilirik, tak ada yang mau membeli kala itu. Yang membuat hatinya luluh lantah adalah saat melihat para pekerjanya hanya bisa merenung tak memiliki penghasilan lagi.

"Saya terpaksa tutup dulu waktu itu. Tidak ada pemasukan. Saya sedih sekali karena pekerjaku jadi tidak punya pekerjaan lagi. Hancur betul hatiku," paparnya.

Untung saja asanya tak mati. Dia terus menunggu hingga akhirnya orang yang memesan kerajinannya datang kembali pada pertengahan 2022. Semangatnya pun hidup, dia mulai memanggil kembali para pekerjanya yang semula menggantungkan penghasilan kepada dirinya.

Dia mulai membangun kembali usahanya, memproduksi sebanyak-banyaknya, memasarkan ke berbagai tempat, hotel-hotel, hingga mempromosikannya ke beberapa negara.

Kini, pemilik Rumah Anyam Mandiri di Jalan Telkomas Makassar ini berhasil mempekerjakan 15 orang yang sebagian besar merupakan ibu-ibu rumah tangga. Sebagian lainnya adalah mahasiswa, janda, dan para lansia.

Dalam sehari, mereka bisa menghasilkan 30 produk mulai dari tas, keranjang, tempat tisu, alas kaki, hingga vas bunga. Harganya cuma dibandrol Rp85.000 - Rp200.000 saja.

Selain memberdayakan ibu-ibu untuk dijadikan sebagai perajin, Elsa juga memberdayakan beberapa masyarakat untuk dijadikan pengepul eceng gondok. Setidaknya saat ini ada lima orang yang bekerja bersamanya untuk mengumpulkan eceng gondok dari sungai maupun rawa-rawa yang ada di Makassar.

"Mereka ini rata-rata tetangga saya, ada yang pengangguran, suaminya hanya tukang ojek, buruh bangunan, makanya saya ingin bisa melibatkan mereka. Saya harap banyak masyarakat yang meningkatkan perekonomiannya, harap warga asal Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar ini.

Omzetnya saat ini juga sudah melampaui ekspektasi, bisa mencapai Rp25 juta hingga Rp35 juta dalam sebulan. Pemasarannya bukan hanya di Indonesia, tapi sudah sampai ke Vietnam, Mesir, Afrika Selatan, Finlandia, dan Malaysia.

Dia juga bekerjasama dengan beberapa hotel untuk membantu memasarkan produk kerajinan eceng gondoknya. Di Makassar, Elsa mengatakan bisa langsung memesan di Hotel Novotel, Aryaduta, Mercure, Dalton, dan Harper.

Lebih jauh, dia juga berharap, dengan bantuan beberapa perbankan seperti BRI, dia ingin menambah beberapa koleksi jualannya seperti perabot kursi dari eceng gondok dan beberapa produk mebel yang juga terbuat dari eceng gondok.

"Kami mau juga buat produk baru, misal mabel, kursi, tapi SDM kami sekarang masih terbatas. Kami harap semakin berkembang kedepan melalui bantuan dari perbankan dan lainnya supaya produk ini semakin banyak dikenal dan semakin banyak juga yang bisa bekerja di sini," tutupnya.

1684743830_269eb2b5-fc87-41d8-82d0-72d41a1821fa.
1684743830_269eb2b5-fc87-41d8-82d0-72d41a1821fa.

Salah satu perajin di Rumah Anyam Mandiri milik Elsa tengah menganyam eceng gondok untuk dibuat menjadi tempat tissue - Bisnis/Nugroho Nafika Kassa


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper