Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Youtuber di Sulsel Segera Dikenakan Pajak Penghasilan

Di Sulsel terdapat 20 Youtubers, dengan potensi sebesar Rp925 juta.
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Bisnis.com, MAKASSAR - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perpajakan (Kanwil DJP) Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara (Sulselbartra) memperkirakan potensi pajak dari konten kreator di wilayah setempat mencapai Rp925 juta.

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perpajakan (Kanwil DJP) Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara (Sulselbartra) saat ini mencatat ada 20 konten kreator Youtube (Youtuber) di Sulawesi Selatan. Ke-20 Youtuber ini dianggap sudah layak dikenai pajak penghasilan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bagian Umum Kanwil DJP Sulselbartra Mochamad Safrudin, saat Data Release APBN Angin Mammiri Triwulan IV Tahun 2021 di Lantai 6 Gedung Keuangan (GKN) II Makassar baru-baru ini.

"Di Sulsel terdapat 20 Youtubers, dengan potensi sebesar Rp925 juta. Saya kira Youtuber ini berpotensi untuk ditarik pajaknya," ungkap Safrudin.

Sebelumnya Kepala Bidang Pendaftaran, Ekstensifikasi, dan Penilaian DJP Sulselbartra Wawan Ridwan menyebutkan seiring dengan pertumbuhan ekonomi Sulsel diatas rata-rata nasional, transaksi online di Sulsel mengalami peningkatan.

Salah satu bentuk transaksi online yang menjanjikan yang digemari kaum muda saat ini adalah Youtuber dan Selebgram. Keduanya saat ini sangat menjanjikan dalam meningkatkan realisasi pajak di DJP Sulselbartra.

"Youtuber dan selebgram ini berpotensi sekali dalam penerimaan pajak dan cukup besar potensinya. Untuk itu yang sedang kami lakukan sekarang adalah menyisir, melihat, mencari Youtuber dan selebgram yang ada di wilayah kita, agar mampu memberikan pajak," ungkap Wawan.

Wawan mengatakan Youtuber dan Selebgram tersebut dalam sebulan mampu menghasilkan pendapatan puluhan hingga ratusan juta. Hal ini bisa dicek melalui jumlah subscriber atau followers masing-masing.

"Ini cukup potensial, dan saat ini yang kita lakukan bagaimana pemajakannya tentu ada di sini, ada nilai ekonomis, hanya mungkin tahapannya secara teknis kami tingkatkan, untuk kami terus koordinasi dan konfirmasi di lapangan," pungkas Wawan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper