Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Properti di Sulawesi Tenggara Melesat Cepat

Kondisi bisnis properti di Sulawesi Tenggara sepanjang tahun ini tumbuh pesat hingga 70 persen, menurut Bank Indonesia perwakilan Sultra.
Ilustrasi perumahan bersubsidi./Antara/Raisan Al Farisi
Ilustrasi perumahan bersubsidi./Antara/Raisan Al Farisi

Bisnis.com, KENDARI – Sektor properti atau perumahan di Sulawesi Tenggara sepanjang tahun ini tumbuh 70 persen per April 2021, menurut Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sultra.

Deputi Kepala Tim Perumusan dan Implementasi Kebijakan dan Keuangan Daerah KPwBI Sultra Taufik Ariesta mengatakan pertumbuhan sektor properti di daerah ini mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan sejak 2018.

Menurutnya, beberapa faktor pendorong pertumbuhan sektor properti di antaranya penyesuaian kebijakan dari Bank Indonesia mengenai batasan rasio loan to value (LTV), dan batasan rasio financing to value (FTV) untuk kredit atau pembiayaan properti dalam kemudahan untuk memperoleh kredit melalui perbankan.

Dari sisi kebijakan pemerintah terkait Izin Mendirikan Bangunan (IMB) diganti dengan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) yang diketahui ini sangat memudahkan dan mempercepat perizinan mendirikan bangunan bagi developer atau pengembang perumahan serta masyarakat pada umumnya.

Faktor lain yang mendorong pertumbuhan properti di Sultra yakni semakin menggeliatnya aktivitas dan perusahaan pertambangan di daerah itu seperti tambang nikel, aspal buton, dan emas.

"Penyesuaian kebijakan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian serta tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko," kata Taufik di Kendari pada Sabtu (29/5/2021).

Menurutnya, dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional, diperlukan kebijakan makroprudensial yang akomodatif untuk mendorong sektor perbankan menjalankan fungsi intermediasi yang seimbang dan berkualitas antara lain melalui penyaluran Kredit Properti (KP), Pembiayaan Properti (PP) dan penyaluran Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), Pembiayaan Kendaraan Bermotor (PKB).

"Secara umum, kredit/pembiayaan perbankan masih dalam proses pemulihan. Namun, minat sektor Rumah Tangga (RT) untuk berinvestasi di instrumen keuangan mulai meningkat, termasuk investasi pada sektor properti, terindikasi mulai meningkat berdasarkan data dan hasil survey," ujarnya.

Sektor properti yang menggeliat memberikan dukungan konsumsi karena sektor properti merupakan salah satu sektor potensial dengan forward dan backward linkage tinggi dan dengan total penyerapan tenaga kerja yang tinggi pula.

"Di tengah risiko yang masih terjaga, maka KP/PP dan KKB/PKB perlu diakselerasi untuk mendukung pemulihan di sektor terkait yang pada akhirnya akan mendukung kinerja perekonomian nasional," ucap Taufik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper